Israel Luncurkan 12.000 Lebih Serangan Udara ke Gaza Sejak 7 Oktober

VIVA Militer: Serangan militer Israel di Jalur Gaza, Palestina
Sumber :
  • standard.co.uk

Gaza – Pasukan Israel telah meluncurkan lebih dari 12.000 serangan udara ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober, ungkap militer Israel pada Kamis, 2 November 2023. Pernyataan militer menyebutkan bahwa belasan ribu target telah digempur Israel.

Pekan ini, militer Israel memperluas serangan mereka melalui udara dan darat di Jalur Gaza, yang terus dibombardir oleh Israel setelah kelompok perlawanan Palestina Hamas meluncurkan serangan mendadak pada 7 Oktober.

Hingga kini, hampir 10.600 orang --termasuk 9.061 warga Palestina dan lebih dari 1.538 orang Israel-- tewas dalam konflik Palestina-Israel. Selain tingginya jumlah korban jiwa dan pengungsian, pasokan bahan pokok bagi 2,3 juta penduduk di Kota Gaza  menipis akibat pengepungan Israel.

'Bravo Zulu' Kapal Selam TNI AL KRI Alugoro-405 Tembakkan Torpedo Black Shark di Selat Bali

VIVA Militer: Ledakan di Rumah Sakit al-Ahli, Gaza, usai serangan militer Israel

Photo :
  • aljazeera.com

Israel tanpa henti menggempur Gaza sebagai pembalasan atas serangan terburuk dalam sejarah negara itu, ketika Hamas menyerbu melintasi perbatasan dan menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, pada 7 Oktober 2023.

Istana Sebut Nama-nama Anggota Pansel KPK Akan Diumumkan Bulan Ini

Terlepas dari banyaknya korban jiwa dan kerugian yang dihadapi tentara Israel, Netanyahu telah berjanji kepada warga Israel akan menyelesaikan perang itu sampai pihaknya meraih kemenangan.

"Kami akan menyelesaikan pekerjaan ini.  Kami akan terus maju sampai meraih kemenangan.” 

Universitas Oxford hingga Cambridge Bergabung dalam Aksi Pro-Palestina

Serangan udara milter Israel menghancurkan bangunan di Gaza, Palestina

Photo :
  • AP Photo/Fatima Shbair

Kampanye pengeboman mereka telah menewaskan 8.796 orang, menurut kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.

Situasi di Gaza masih memprihatinkan, dengan kekurangan makanan, bahan bakar dan obat-obatan untuk 2,4 juta penduduknya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya