PM Israel Pertimbangkan Gencatan Senjata Skala Kecil, Demi Masuknya Bantuan dan Pembebasan Sandera

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • Abir Sultan/Pool Photo via AP

Tel Aviv – Perdana Menteri IsraelBenjamin Netanyahu, mengatakan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan gencatan senjata skala kecil dalam pertempuran di Gaza untuk memfasilitasi masuknya bantuan atau keluarnya sandera. Namun, dia tetap menolak seruan gencatan senjata umum meskipun ada tekanan internasional yang meningkat.

Protes Meluas di Universitas Spanyol, Mahasiswa Minta Putus Hubungan dengan Israel

Setelah mengepung Kota Gaza, tempat kelompok Hamas bermarkas, militer Israel mengatakan pihaknya telah merebut kompleks militan dan bersiap menyerang pejuang yang bersembunyi di terowongan bawah tanah.

Sejak serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, Israel telah membombardir daerah kantong tersebut dalam serangan yang menurut para pejabat kesehatan Gaza telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Palestina, termasuk sekitar 4.100 anak-anak.

Terima Ancaman, Badan Bantuan PBB untuk Palestina Tutup Kantornya di Yerusalem Timur

RIbuan Orang Hadiri Aksi Bela Palestina di Monas

Photo :
  • AP Photo/Dita Alangkara

Baik Israel maupun Hamas menolak tekanan internasional yang semakin besar untuk melakukan gencatan senjata. Israel menuntut para sandera harus dibebaskan terlebih dahulu.

Amerika: Pasukan Israel Takkan Mampu Habisi Hamas!

Sementara Hamas mengatakan mereka tidak akan membebaskan sandera atau menghentikan pertempuran ketika Gaza sedang diserang.

Netanyahu mengatakan gencatan senjata secara umum akan menghambat upaya perang negaranya, namun menghentikan pertempuran karena alasan kemanusiaan, sebuah gagasan yang didukung oleh sekutu utama Israel, Amerika Serikat, dan akan terus dipertimbangkan berdasarkan keadaan.

“Jeda taktis, satu jam di sini, satu jam di sana, kita sudah mengalaminya sebelumnya. Saya kira kita akan memeriksa keadaan untuk memungkinkan barang (bantuan) kemanusiaan masuk, atau sandera kita, sandera individu, untuk pergi,” kata Netanyahu, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 7 November 2023.

“Tetapi menurut saya, tidak akan ada gencatan senjata secara umum.” 

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden membahas jeda tersebut dan kemungkinan pembebasan sandera melalui panggilan telepon dengan Netanyahu. Dia menegaskan kembali dukungannya untuk Israel sambil menekankan bahwa Israel harus melindungi warga sipil, kata Gedung Putih.

Seperti Israel, Washington khawatir Hamas akan memanfaatkan gencatan senjata penuh untuk mengumpulkan kekuatan.

VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Joe Biden

Photo :
  • middleeastmonitor.com

Organisasi-organisasi internasional mengatakan rumah sakit tidak dapat menangani korban luka, dan makanan serta air bersih hampir habis dan pengiriman bantuan tidak mencukupi.

"Kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan segera. Sudah 30 hari berlalu. Cukup sudah. Ini harus dihentikan sekarang," kata pernyataan dari pimpinan beberapa badan PBB.

Selain itu, Militer Israel pada Senin, 6 Novrmber 2023, merilis video tank bergerak melalui jalan-jalan yang dibom dan sekelompok tentara bergerak dengan berjalan kaki. Dikatakan bahwa mereka telah mengepung Kota Gaza, memotong bagian utara jalur pantai sempit tersebut dari bagian selatan.

Dalam jumpa pers, kepala juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pasukan sedang memburu komandan tingkat lapangan Hamas. “Menghilangkan komando lapangan Hamas secara signifikan melemahkan kemampuan Hamas untuk melakukan serangan balik,” ujar Hagari.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Senin juga memperingatkan bahwa Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak, dan menyerukan gencatan senjata mendesak di wilayah tersebut.

"Operasi darat oleh Pasukan Pertahanan Israel dan pemboman yang terus berlanjut menghantam warga sipil, rumah sakit, kamp pengungsi, masjid, gereja dan fasilitas PBB, termasuk tempat penampungan. (Semuanya) Tidak ada yang aman,” pungkas Guterres.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya