Raja Yordania Tolak Pemisahan Tepi Barat dari Jalur Gaza

Raja Yordania Abdullah II
Sumber :
  • ANTARA/HO-QNA-OANA.

Yordania Raja Yordania Abdullah II, pada Selasa, 28 November 2023, menolak segala upaya untuk memisahkan Tepi Barat dari Jalur Gaza dan mengecam pembunuhan warga sipil Palestina.

Acara Met Gala Berlangsung, Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Penuhi Jalanan New York

Dalam pesannya kepada Ketua Komite Pelaksanaan Hak-Hak yang Tidak Dapat Dicabut Rakyat Palestina (CEIRPP), Raja Abdullah II menegaskan bahwa Tepi Barat dan Gaza adalah perpanjangan Negara Palestina yang tidak dapat dipisahkan.

“Nilai-nilai semua agama dan nilai-nilai kemanusiaan kita menolak pembunuhan warga sipil,” kata Pengadilan Kerajaan Yordania.

Israel Bombardir Rafah, Puluhan Warga Gaza Tewas

VIVA Militer: Bendera Palestina di tengah puing bangunan kota Gaza

Photo :
  • washingtoninstitute.org

"Agresi Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza melanggar hukum kemanusiaan internasional, dan akan memicu kekerasan dan kehancuran lebih lanjut di wilayah tersebut dan dunia," lanjutnya, dikutip dari Middle East Monitor, Rabu, 29 November 2023.

AS dan Israel Kembali Berdiskusi Tentang Evakuasi di Gaza Selatan

Selain itu, Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina dirayakan dalam keadaan luar biasa di Yordania, yang menyerukan seluruh dunia untuk bertindak menghentikan perang dan memaksa Israel untuk mencabut blokade di Jalur Gaza.

Raja juga menegaskan kembali penolakan Yordania terhadap pendudukan kembali sebagian wilayah Gaza atau membangun zona penyangga di dalamnya, dan pemisahan Tepi Barat dari Gaza.

Warga Gaza mengunjungi rumah mereka yang hancur dibombardir Israel

Photo :
  • AP Photo/Hatem Ali

Sebagai informasi, rakyat Palestina dan para pendukungnya di seluruh dunia akan merayakan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina pada hari ini. Rabu ini juga menandai resolusi Majelis Umum PBB tahun 1947 yang menyerukan pembagian Palestina menjadi negara Arab.

Sebagai informasi, Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Sejak itu, serangan ini telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya