Iran Tuding Penggunaan Senjata Kimia oleh Israel di Gaza

Ilustrasi penanganan senjata kimia.
Sumber :
  • report.az

Taheran – Reza Najafi, Wakil Menteri Luar Negeri Bidang Hukum dan Internasional Iran, telah mengeluarkan peringatan kepada Fernando Arias, Direktur Jenderal Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), terkait penggunaan senjata kimia yang digunakan Israel terhadap warga Gaza.

Jelang Hari Kebebasan Pers Sedunia, Gaza Berduka Atas Kematian 140 Jurnalis dalam Serangan Israel

Najafi bertemu dengan Arias di sela-sela konferensi tahunan negara-negara anggota Konvensi Senjata Kimia di Belanda, pada Senin, 27 November 2023.  Kedua pejabat membahas potensi kerja sama di berbagai bidang.

Pejabat Iran tersebut memperingatkan tentang kejahatan yang dilakukan oleh rezim Israel dalam serangan genosida di Jalur Gaza dan penggunaan senjata kimia terhadap negara tertindas.

Turki dan Afrika Selatan Kerjasama Menuntut Tanggung Jawab Israel atas Kasus Genosida di Palestina

Warga Gaza mengunjungi rumah mereka yang hancur dibombardir Israel

Photo :
  • AP Photo/Hatem Ali

"Ia mendesak OPCW untuk memantau perkembangan di Gaza dan meningkatkan upaya menuju implementasi global Konvensi Senjata Kimia, dengan menekankan bahwa tujuan Konvensi tidak dapat dicapai tanpa penghancuran seluruh gudang senjata kimia di seluruh dunia," menurut laporan media Iran, IRNA, pada Rabu, 29 November 2023.

KFC hingga Starbucks Kesulitan Tangani Dampak Boikot, Laba Anjlok

Merujuk pada sanksi sepihak yang diberlakukan Amerika Serikat (AS), terhadap Iran dan pelanggaran nyata Washington terhadap ketentuan Konvensi Senjata Kimia, Najafi mendesak direktur jenderal OPCW untuk memfasilitasi akses terhadap obat-obatan penting dan peralatan medis bagi para veteran perang kimia Iran.

Sebagai informasi, konflik di kawasan Timur Tengah itu memuncak saat Hamas pada 7 Oktober 2023, menyerbu wilayah Israel selatan dan menewaskan 1.200 orang.

Dalam aksi balasan yang dilancarkan Tel Aviv, setidaknya lebih dari 14.000 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita tewas, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya