Israel Gempur Gaza Selatan, Warga Sipil Diminta Pindah
- AP Photo/Nasser Nasser.
Gaza – Perang semakin berkecamuk di Jalur Gaza. Kali ini, pasukan Israel melakukan baku tembak dengan militan Hamas di Jalur Gaza selatan, pada Selasa, 5 Desember 2023, setelah Tel Aviv memperluas serangan mereka di Palestina.
Israel juga telah memberikan peringatan skenario yang lebih mengerikan sedang terjadi pada warga sipil Gaza yang terjebak.
Israel, awalnya memfokuskan serangannya di wilayah utara, namun tentara kini juga menyebar ke wilayah selatan, dan memberitahu warga sipil Palestina di sana untuk melarikan diri ke wilayah lain.
Tank-tank Israel, pengangkut personel lapis baja, dan buldoser, terlihat pada Senin, 4 Desember 2023, di dekat kota Khan Yunis di Gaza selatan.
Dilansir dari The Sundaily, wilayah tersebut telah dipenuhi warga sipil yang meninggalkan rumah mereka lebih jauh pada awal perang, kata para saksi mata.
Seorang jurnalis di Rafah dekat perbatasan Gaza dengan Mesir melihat asap membubung pada Senin malam dari gedung-gedung di Gaza selatan setelah pemboman Israel.
Tentara mengatakan bahwa mereka mengambil tindakan agresif terhadap Hamas dan organisasi lainnya di Khan Yunis, dan memperingatkan bahwa jalan utama di utara dan timur kota merupakan medan perang.
Hamas mengklaim melalui Telegram bahwa militannya telah menargetkan dua pengangkut personel, dan sebuah tank di dekat Khan Yunis.
Cabang militannya juga mengatakan pihaknya telah menembakkan roket ke arah Beersheba di Israel selatan pada Selasa.
Israel mengonfirmasi dengan mengatakan bahwa sirene peringatan roket terdengar di sana.
Ketika serangan Israel semakin meluas ke Gaza, organisasi bantuan internasional telah memperingatkan bahwa warga sipil di wilayah padat penduduk tersebut kehabisan tempat untuk mengungsi.
“Tidak ada tempat yang aman di Gaza dan tidak ada tempat lagi untuk dituju,” kata Lynn Hastings, koordinator kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina.
“Jika memungkinkan, skenario yang lebih mengerikan akan terjadi, dimana operasi kemanusiaan mungkin tidak dapat meresponsnya,” pungkas Hastings.