3 Sandera Israel di Gaza Terbunuh, Komandan IDF Akui Gagal Lindungi Warganya
- alarabiya.net
Tel Aviv – Kepala Staf Umum Israel Herzi Halevi, pada Sabtu, 16 Desember 2023, mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tiga sandera, yang dilakukan tentara Israel secara tidak sengaja.
“IDF (tentara Israel) dan saya, sebagai komandannya, bertanggung jawab atas apa yang terjadi,” kata Halevi dalam sebuah pernyataan video.
Dia menunjukkan bahwa selama bentrokan hebat di lingkungan Shujaiya di Gaza, militan Palestina mampu mendekati tentara Israel dengan pakaian sipil selama berhari-hari.
VIVA Militer: Tentara Israel menyerang Tepi Barat, Palestina
- timesofisrael.com
“Keputusan sepersekian detik bisa menjadi keputusan hidup atau mati,” ucapnya, dikutip dari Middle East Monitor, Senin, 18 Desember 2023.
“Tidak ada yang lebih diinginkan oleh tentara IDF dan komandan mereka di Jalur Gaza selain menyelamatkan sandera hidup-hidup. Kami tidak berhasil dalam kasus ini. Kami merasakan kesedihan yang mendalam dari keluarga atas kematian para sandera,” lanjutnya.
“Saya pikir ketiga sandera melakukan segala kemungkinan agar kita dapat memahami mereka bergerak tanpa pakaian, sehingga kita tidak mencurigai mereka membawa bahan peledak dan mereka memegang kain putih, namun ketegangan mengatasi semua hal di atas."
Halevi berpendapat, militer bisa melihat betapa rumitnya situasi konflik di Gaza. “Mungkin ada kasus tambahan di mana sandera melarikan diri atau ditinggalkan selama pertempuran, dan kami memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyelamatkan mereka hidup-hidup.”
Pelakuan baik Hamas kepada sandera Israel
- Aljazeera Arabic
Seperti yang diberitakan sebelumnya, militer Israel mengumumkan bahwa mereka secara tidak sengaja membunuh 3 sandera Israel.
“Selama pertempuran di Shejaiya, IDF secara keliru mengidentifikasi 3 sandera Israel sebagai ancaman dan akibatnya, menembak ke arah mereka dan para sandera tersebut terbunuh,” kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan, pada Jumat lalu, 15 Desember 2023.
Tentara mengatakan jenazah tersebut dipindahkan ke Israel untuk diperiksa dan setelah penyelidikan mendetail, dipastikan bahwa mereka adalah Yotam Haim, Samar Talalka, dan Alon Shamriz.
