Infeksi COVID-19 Meningkat, Sistem Layanan Kesehatan Spanyol Kewalahan Tangani Pasien

Ilustrasi pelayanan rumah sakit di Madrid, Spanyol
Sumber :
  • Politico

Madrid Spanyol mengalami lonjakan kasus COVID-19 dan flu selama musim liburan, sehingga membebani sistem layanan kesehatan negara tersebut.

Istri Kena Tuduhan Korupsi, PM Spanyol Bersiap Mengundurkan Diri

Pascual Pinera, wakil presiden masyarakat pengobatan darurat Spanyol (SEMES), mengatakan bahwa ruang gawat darurat sudah penuh, meskipun jumlah infeksi diperkirakan terus meningkat.

“Saat ini kami menderita akibat interaksi sosial sejak Natal. Minggu depan kita lihat hasil dari malam tahun baru. Kemudian, pada minggu ketiga bulan Januari, infeksi akan mencapai puncaknya setelah perayaan Hari Epifani dan kembalinya anak sekolah,” kata Pinera, dikutip dari Anadolu Ajansi, Jumat, 5 Januari 2024.

Parto Patrio Terbaring Lemah di RS Usai Operasi, Istri: Patah Hati Aku

Di Rumah Sakit besar La Paz di Madrid, sebuah serikat pekerja telah mengeluhkan bahwa 105 pasien menunggu di tempat tidur yang ditempatkan di lorong untuk dirawat.

Ilustrasi Ruang ICU COVID-19.

Photo :
  • Dokumentasi Siloam.
Eko Patrio Ungkap Sakit yang Diidap Parto Hingga Harus Dioperasi

Mereka memperingatkan bahwa situasi bisa menjadi bencana jika terjadi kebakaran, dan mengatakan bahwa ini adalah gejala dari kemunduran umum sistem kesehatan masyarakat Madrid.

Meskipun pola musiman infeksi virus diperkirakan terjadi, Pinera mengatakan ada 35 persen lebih banyak pasien di ruang gawat darurat Spanyol tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Marciano Sanchez Bayle, juru bicara asosiasi kesehatan masyarakat FADSP, mengatakan tentang hambatan besar di klinik perawatan primer.

Dia menjelaskan bahwa banyak orang tidak dapat membuat janji dengan dokter mereka dalam beberapa hari atau minggu mendatang, sehingga mereka malah berbondong-bondong ke ruang gawat darurat, dan semakin menyumbat sistem kesehatan di sana.

Dengan adanya pembatasan pandemi COVID-19, banyak warga Spanyol yang sudah melonggarkan kebiasaan menggunakan masker, menjaga kebersihan, menggunakan ventilasi, melakukan vaksinasi, dan melakukan isolasi ketika sakit.

Meskipun Spanyol merupakan salah satu negara dengan tingkat penggunaan vaksin COVID-19 tertinggi setelah lockdown, namun kini Spanyol tertinggal. Menurut Onda Cero, sekitar 50 persen populasi berisiko tinggi telah menerima suntikan flu, jauh di bawah target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 75 persen.

Para ahli mengingatkan masyarakat bahwa belum terlambat untuk mendapatkan vaksin, karena kampanye vaksin flu dibuka hingga akhir Januari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya