Ibu Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Mohon Jokowi Bebaskan Putrinya

Ibunda Mary jane, terpidana mati kasus narkoba minta grasi ke Presiden Jokowi
Sumber :
  • Altermidya

ManilaFilipina memperbarui permohonan grasi bagi Mary Jane Veloso, seorang pengedar narkoba yang dijatuhi hukuman mati di Indonesia. Hal tersebut diputuskan setelah beberapa jam sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan tiba di Manila untuk kunjungan resmi.

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

Ini adalah upaya tingkat tinggi terbaru untuk menyelamatkan nyawa Mary Jane, yang ditangkap di Indonesia pada tahun 2010, dengan membawa koper berisi 2,6 kilogram (5,7 pon) heroin dan kemudian dijatuhi hukuman mati.

Presiden Jokowi kunjungan kenegaraan ke Filipina, Rabu, 10 Januari 2024

Photo :
  • PTV
Erick Thohir Beberkan 'Kunci Sukses' Timnas Indonesia ke Media Asing

Dia mendapat penangguhan hukuman pada menit-menit terakhir dari regu tembak pada tahun 2015, setelah seorang wanita yang dicurigai merekrutnya ditangkap di Filipina.

“Kami sedang berupaya untuk melihat apakah kami dapat menemukan cara untuk segera menyelesaikan kasus ini, dan memberikan grasi,” kata Menteri Luar Negeri Filipina, Enrique Manalo kepada wartawan setelah bertemu dengan timpalannya dari Indonesia Retno Marsudi di Manila.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

Melansir dari The Sun, Rabu, 10 Januari 2024, pada pertemuan mereka, Manalo mengulangi permintaan negaranya agar grasi diberikan kepada Mery Jane.

Manalo sebelumnya meminta grasi untuk wanita Filipina itu pada tahun 2022.

Terpidana mati kasus narkoba asal Filipina Mary Jane Fiesta Veloso

Photo :
  • Antara

Presiden Jokowi, yang akan meninggalkan jabatannya pada bulan Oktober setelah mencapai akhir masa jabatannya, akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos pada hari ini.

Sejalan dengan hal tersebut, ibu Mary Jane, Celia, juga menulis surat pada Presiden Jokowi dan diantar langsung ke Istana presiden Filipina oleh seorang pengacara yang mewakili keluarga tersebut.

"Saya memohon dan meminta kepada Anda untuk membantu membebaskan putri saya yang telah menderita meski tak bersalah selama empat belas tahun," tulis Celia Veloso.

"Hari ini adalah ulang tahun (ke-39) putri saya. Saya berharap dia akan dibebaskan," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya