Makin Beringas! Tentara Israel Kibarkan Bendera LGBT di Gaza

Tentara Israel Kibarkan Bendera LGBT di Gaza
Sumber :
  • Istimewa

Gaza – Di tengah peperangan Israel melawan Hamas di jalur Gaza, Palestina tentara Israel memasangkan bendera pelangi yang diafiliasikan dengan bendera LGBT dipasang pada kendaraan lapis baja (tank) menarik perhatian.

Hamas Melunak, Setujui Konflik dengan Israel Pakai Solusi Ini

Terdapat tiga foto yang beredar dan memperlihatkan sebuah tank yang dipasangkan bendera LGBT dan bendera Israel yang saling berdampingan. Diketahui kendaraan lapis baja itu sedang berjalan di wilayah Gaza Selatan.

Tentara Israel Kibarkan Bendera LGBT di Gaza

Photo :
  • Istimewa
Masuk Jebakan, Tentara Israel Ditembak Mati Sniper Hamas di Gaza Utara

Sebelum beredar foto tersebut, seorang tentara gay itu adalah Yoav Atzmoni (31) yang secara terang-terangan hendak mengibarkan bendera LGBT di tank perang yang ia kendarai untuk melawan Hamas.

Yoav Atzmoni pun mengaku sudah siap menjadi sasaran utama tentara Hamas karena mengibarkan bendera LGBT. Menurut pejabat Israel yang dilansir BI, sejak pasukan tentara Hamas menyerang, sebanyak 1.400 warga Israel menjadi korban tewas dan 5.400 mengalami luka-luka.

AS Kirim 25 Ribu Makanan Siap Saji ke Jalur Gaza Melalui Udara

Yoav Atzmoni mengungkapkan alasannya hendak membentangkan bendera LGBT karena takut jika Hamas berhasil memenangkan peperangan, kaumnya akan diberantas.

"Saya tidak akan membiarkan mereka membawa saya kembali ke dalam kloset," katanya dikutip dari Bussines Insider.

Di Gaza, aktivitas kaum LGBT termasuk kejahatan yang sangat berat dengan hukuman 10 tahun penjara. Berbeda dengan Palestina yang selama beberapa dekade terakhir memberikan kebebasan serta pengakuan terhadap kaum penyuka sesama jenis dan lainnya.

Yoav Atzmoni yang diminta menjadi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sejak 7 Oktober lalu pun mengenang kengerian serangan Hamas.

Tentara Israel Kibarkan Bendera LGBT di Gaza

Photo :
  • Istimewa

Kekasih sesama jenisnya, Nadav Yitzhaki, bahkan menangis karena diharuskan melakukan wajib militer. Sementara Yoav Atzmoni sudah berpenalaman soal perang. 10 tahun lalu, ia sudah melakukan wajib militer dengan menjadi garda terdepan pada 20 hingga 2013 silam.

Yoav Atzmoni juga sadar bahwa hanya menunggu waktu bagi warga Israel untuk ditugaskan menjadi tentara. Namun, ia tidak menyangka bahwa serangan Hamas menembus tembok besi yang dibangun untuk memisahkan Gaza dan israel terjadi begitu cepat.

"Perbatasan antara Gaza dan Israel seharusnya kuat dan tidak mungkin dilewati," ungkapnya.

"Itu sangat menakutkan karena kami tidak terbiasa melihat mereka (pejuang Hamas) di Israel," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya