Netanyahu Dicap Jadi Biang Kerok Karena Gencatan Senjata Tak Kunjung Terjadi

Netanyahu (Doc: Anadolu Ajansi)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Tel Aviv – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, disebut-sebut sebagai dalang dari macetnya upaya kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. Hal itu diungkapkan oleh sumber Palestina, yang tidak diketahui namanya tersebut.

Nonton Langsung di Qatar, Fitri Carlina Menangis Saat Timnas Indonesia Menang Lawan Korea Selatan

“Netanyahu menolak menghentikan agresi di Gaza atau menarik diri dari wilayah kantong tersebut,” kata salah satu sumber itu.

“Perdana Menteri Israel juga menolak pemulangan pengungsi ke Gaza utara atau kesepakatan pertukaran sandera-tahanan apa pun,” tambahnya, dikutip dari ANews, Rabu, 21 Februari 2024.

Baba Vanga Ramal Perang Dunia III Akan Terjadi, Gegara Konflik Iran-Israel?

Baiknya perlakuan tentara Hamas kepada para sandera

Photo :
  • Aljazeera Arabic

Menurut sumber tersebut, mediator Mesir dan Qatar kecewa dengan upaya Netanyahu untuk mengganggu kesepakatan gencatan senjata.

Kampus-kampus di Amerika Serikat Banyak Demo, PM Israel Merasakan Ini

"Posisi dan tanggapan Israel terhadap para mediator bersifat negatif dan menimbulkan banyak hambatan,” ucap sumber tersebut.

Sementara itu, Qatar menuduh Netanyahu memperpanjang perang di Jalur Gaza, saat Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tiba di Mesir untuk melakukan pembicaraan mengenai serangan Israel di Jalur Gaza.

“Kunjungan Haniyeh ke Mesir terjadi di tengah upaya Netanyahu untuk menghindari persyaratan kesepakatan apa pun,” menurut sumber itu.

Di lain sisi, Hamas selalu menuntut diakhirinya serangan Israel di Gaza sebagai imbalan atas kesepakatan penyanderaan dengan Israel.

Seperti diketahui, Hamas diyakini menyandera lebih dari 130 warga Israel setelah serangan lintas batas ke Tel Aviv pada 7 Oktober.

Hamas membebaskan 24 orang sandera yang dievakuasi dengan mobil Red Cross

Photo :
  • Ist

Sejak saat itu, Israel menggempur Jalur Gaza. Serangan-serangan Israel berikutnya telah menewaskan hampir 29.195 orang dan melukai sekitar 69.170 orang akibat kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.

Perang Israel di Gaza juga menyebabkan 85 persen penduduk di wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah itu telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya