13 Tahun Hilang, 2 Anak di India Dipertemukan Kembali Bersama Keluarganya

Bendera India.
Sumber :
  • Patrica.com

VIVA – Pada suatu hari musim panas di bulan Juni 2010, dua anak India lari dari rumah dalam keadaan marah karena orang tua mereka memukuli mereka. 

Toyota Luncurkan Innova Baru Berpenggerak Roda Belakang

Kedua bersaudara yakni Rakhi, 11, dan Bablu,7 saat itu berencana pergi ke rumah kakek dan nenek mereka yang tinggal hanya satu kilometer jauhnya. Namun mereka salah langkah dan berakhir mereka tersesat. 

Bendera India.

Photo :
  • Patrica.com
Sekolah di Filipina Tutup Hingga 30 Orang di Thailand Meninggal Akibat Cuaca Panas Ekstrem

Mereka membutuhkan waktu lebih dari 13 tahun untuk menemukan ibu Neetu Kumari dengan bantuan seorang aktivis hak anak. 

“Saya merindukan ibu saya setiap hari, sekarang saya sangat senang bisa kembali ke keluarga saya,”kata Bablu.

List of Countries with the Most Widows

Rekaman video bertemunya mereka pada akhir Desember menunjukkan Neetu terisak-isak saat menyambut kedatangan Bablu, memeluknya erat-erat dan berterima kasih kepada Tuhan karena berhasil dipertemukan lagi.

"Memberiku kegembiraan karena menggendong putraku sekali lagi,” katanya.

Bablu lalu memeluk Rakhi yang sudah pulang dua hari sebelumnya. Meskipun kedua bersaudara itu saling kenal selama beberapa tahun, butuh lebih dari satu dekade sebelum mereka bertemu lagi. 

Kronologi

Bablu dan Rakhi tinggal di kota utara Agra bersama orang tua mereka Neetu Kumari dan Santosh, yang merupakan pekerja lepas harian. 

Pada tanggal 16 Juni 2010, Neetu, yang tidak bisa mendapatkan pekerjaan hari itu, melampiaskan kemarahannya pada Rakhi dan memukulinya dengan penjepit logam yang dia gunakan untuk memasak. 

“Ayah saya terkadang memukuli saya jika saya tidak belajar dengan benar, jadi ketika Rakhi mendatangi saya dan meminta saya untuk tinggal bersama Dadi, saya setuju,” kata Bablu. 

Setelah tersesat, seorang tukang becak membawa mereka kembali ke stasiun.

Di sana, anak-anak tersebut menaiki kereta dan ditemukan oleh seorang wanita yang bekerja untuk badan amal anak-anak. 

Ketika kereta mencapai Meerut, sebuah kota yang berjarak hampir 250 km dari rumah mereka, dia menyerahkan mereka kepada polisi yang kemudian membawa mereka ke panti asuhan pemerintah. 

“Kami mengatakan kepada mereka bahwa kami ingin pulang, kami mencoba berbicara dengan mereka tentang orang tua kami, tetapi polisi maupun petugas panti asuhan tidak mencari keluarga kami,” kata Bablu. 

Setahun kemudian, kedua bersaudara itu juga dipisahkan, Rakhi dipindahkan ke tempat penampungan anak perempuan yang dikelola oleh sebuah LSM di dekat ibu kota India, Delhi. 

Beberapa tahun kemudian, Bablu dipindahkan ke panti asuhan pemerintah lainnya di Lucknow, ibu kota negara bagian Uttar Pradesh.

Setiap kali pejabat penting, pekerja amal, atau jurnalis mengunjungi panti asuhan, Bablu akan memberitahu mereka tentang Rakhi dengan harapan dia akan menemukannya. 

Namun baru pada tahun 2017 hal itu membuahkan hasil, salah satu wali baru tempat penampungan memutuskan untuk membantunya ketika dia memberitahu dia bahwa saudara perempuannya telah dikirim ke panti asuhan untuk anak perempuan yang lebih tua di suatu tempat dekat Delhi. 

“Dia menelepon semua panti asuhan di Noida dan Greater Noida (pinggiran kota Delhi), menanyakan apakah mereka memiliki seseorang bernama Rakhi dan setelah banyak usaha, dia menemukannya,” kata Bablu. 

"Saya ingin memberitahu pemerintah bahwa memisahkan saudara kandung adalah hal yang sangat kejam. Saudara kandung harus ditempatkan di pusat yang bersebelahan. Tidak adil memisahkan mereka,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya