Hungaria Terang-terangan Tolak PM Belanda Jadi Sekjen NATO

Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban.
Sumber :
  • Olivier Hoslet, Pool Photo via AP

Hungaria – Menteri Hungaria mengatakan bahwa negaranya tidak dapat mendukung tawaran Perdana Menteri Belanda Mark Rutte untuk menjadi sekretaris jenderal (sekjenNato untuk menggantikan Jens Stoltenberg. Hal ini disampaikan pada konferensi pers di Budapest pada Selasa, 5 Maret 2024.

Viral Remaja Aniaya Bocah di Bandung, Ngaku Keponakan Jenderal TNI

“Kami tentu saja tidak dapat mendukung terpilihnya seseorang sebagai sekretaris jenderal Nato yang sebelumnya ingin membuat Hungaria bertekuk lutut, akan sangat aneh jika pencalonan orang seperti itu didukung oleh pemerintah Hungaria,” ucap Peter Szijjarto, dikutip dari Daily Sabah, Rabu, 6 Maret 2024.

Rutte Perdana Menteri Belanda, pendukung kuat aturan yang mewajibkan akses terhadap anggaran Uni Eropa untuk memenuhi standar aturan hukum blok tersebut, yang menyebabkan miliaran euro di tahan dari Hungaria.

Tak Ciut dengan Gempuran AS, Houthi Mengganas Beri Perlawanan Sengit

PM Hungaria Viktor Orban saat berkunjung ke Belgrade, Serbia

Photo :
  • AP Photo/Darko Vojinovic

Saat ini Rutte berusaha mencalonkan diri untuk menggantikan Jens Stoltenberg sebagai sekretaris jenderal aliansi militer barat yang beranggotakan 31 negara. Tentu saja ha ini membutuhkan dukungan dari setiap negara anggota NATO untuk mendapatkan jabatan tersebut, yang berarti Hungaria memiliki hak untuk memveto.

Aksi Mulia Prajurit Wing Komando I Kopasgat Sentuh Warga Kampung Jatiwaringin Pondok Gede

Penolakan dari Budapest menambah ketidakpastian seputar rencana pensuksesan puncak jabatan di Aliansi militer tersebut. Sepertiga dari 32 negara masih ragu-ragu untuk mendukung Rutte, yang mendapatkan dukungan dari AS untuk menggantikan jabatan tersebut.

Namun, London Paris dan Berlin berjanji untuk mendukung upaya Rutte untuk menjadi Nato, dengan reputasi sebagai pembisik Trump. Menurunya, Rutte akan dipandang sebagai rekan ideal dibeberapa kalangan jika mantan presiden yang skeptis terhadap NATO itu memenangkan pemilu pada bulan November.

Sekelompok negara sayap timur yang dekat dengan perbatasan Rusia juga masih tidak yakin dengan pencalonan Rutte dengan alasan yang berbeda. Negara-negara Baltik tidak senang dengan kurangnya komitmen Rutte terhadap pertahanan Belanda.

Sementara, Presiden Rumania, Klaus Lohannis tidak senang dengan penolakan lama Belanda terhadap bergabungnya negara ke zona Schengen. Bulan lalu, Lohannis telah mengatakan kepada sekutunya bahwa dia telah memutuskan untuk menentang Rutte.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya