Fakta Terbaru Serangan Mematikan di Moskow Rusia, Ternyata Iran Sudah Lakukan Ini
- The Guardian
Moskow – Informasi terbaru telah timbul dari serangan terhadap gedung konser Crocus City Hall di Moskow, Rusia, pada tanggal 22 Maret lalu.
Ternyata, negara Muslim Iran telah memberi peringatan kepada Kremlin mengenai potensi serangan tersebut.
Dilansir dari BBC, Kamis, 4 Apil 2024, Iran telah memberitahu Rusia tentang kemungkinan adanya operasi teroris besar-besaran di negara tersebut beberapa hari sebelum serangan itu terjadi. Informasi ini datang dari tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut.
"Beberapa hari sebelum serangan di Rusia, Teheran berbagi informasi dengan Moskow tentang kemungkinan serangan teroris besar di Rusia yang diperoleh selama interogasi terhadap mereka yang ditangkap sehubungan dengan pemboman mematikan di Iran," kata sumber pertama mengatakan kepada media.
Sumber lain, yang juga anonim pun mengatakan informasi serupa. Dikatakan bagaimana Teheran telah menyampaikan ke Moskow tentang serangan yang akan terjadi meski tidak memiliki rincian spesifik mengenai waktu dan target pastinya.
"Mereka diinstruksikan untuk mempersiapkan operasi signifikan di Rusia...," kata sumber kedua itu merujuk ISIS.
"Salah satu teroris (yang ditangkap di Iran) mengatakan beberapa anggota kelompok tersebut telah melakukan perjalanan ke Rusia," tambah sumber itu.
Sumber ketiga juga menjelaskan hal yang sama. Meski tak menyebut sosok ini, Reuters menyebut ia adalah seorang pejabat senior keamanan.
"Karena Iran telah menjadi korban serangan teror selama bertahun-tahun, pihak berwenang Iran memenuhi kewajiban mereka untuk memperingatkan Moskow berdasarkan informasi yang diperoleh dari para teroris yang ditangkap," tegasnya.
Meski demikian, Rusia tak mengonfirmasi ini. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov bahkan mengaku tak mengetahui laporan itu.
"Saya tidak tahu apa-apa tentang ini," katanya dimuat laman yang sama.
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Iran juga tidak membalas permintaan komentar mengenai hal itu. Gedung Putih Amerika Serikat (AS) juga tidak memberikan komentar mengenai masalah ini.
Sebelumnya AS menyebut serangan dilakukan oleh ISIS. Namun Rusia menegaskan ada campur tangan AS, Inggris dan Ukraina dalam kejadian itu.