Presiden Ibrahim Raisi: Iran Akan Segera Balas Dendam ke Israel

VIVA Militer: Presiden Republik Islam Iran, Ebrahim Raeisi
Sumber :
  • rferl.org

Tehran – Presiden Republik Islam Iran Ebrahim Raisi mengatakan dengan gamblang bahwa negaranya akan membalas dendam pada Israel setelah ledakan mematikan di konsulat Iran di Damaskus pada hari Senin lalu.

Ribuan Warga Israel Unjuk Rasa di Ibu Kota, Minta Netanyahu Bebaskan Sandera

12 orang dilaporkan tewas dalam serangan itu, termasuk Mohammad Reza Zahedi, seorang perwira di unit elit Korps Garda Revolusi Iran. “Kejahatan tidak adil ini tidak akan dibiarkan begitu saja,” kata Raisi menurut kantor berita Iran Tasnim, dilansir Kamis, 4 April 2024. 

Potret Setelah Serangan di Kedutaan Iran (Doc: Xinhua)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong
5 Unit Militer Israel Langgar HAM, AS Pertimbangkan Sanksi

Israel sejauh ini belum mengomentari ancaman Iran tersebut. 

Pasukan Israel telah berulang kali melakukan serangan udara terhadap sasaran-sasaran Iran di Suriah dan milisi Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon sejak dimulainya perang melawan sekutu Teheran, Hamas, pada 7 Oktober lalu. 

Joe Biden Dikecam karena Diam Saat Israel Menghadapi Ancaman Surat Perintah Penangkapan

Menurut media pemerintah Iran, beberapa diplomat juga tewas, meskipun duta besarnya, Hossein Akbari, dilaporkan tidak terluka.

Dampak dari serangan ini telah memicu serangkaian ancaman keras dari para pejabat tertinggi Iran. 

Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei dengan tegas menyatakan, “Rezim Zionis akan dihukum oleh tangan orang-orang pemberani kami," 

Menurut laporan di saluran Telegram Iran, para pemimpin Iran itu mengklaim bahwa mereka akan “menghabiskan tiga pemimpin militer Israel” dalam serangan balasan. 

Presiden Iran Ebrahim Raisi dan PM Israel Benjamin Netanyahu

Photo :

Jumlah korban tewas akibat serangan di Damaskus, seperti dilansir media Iran, menggarisbawahi parahnya insiden tersebut, dengan 12 nyawa hilang, tujuh diantaranya termasuk pejabat militer Iran. 

Kedutaan Besar Iran di Damaskus mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berduka atas kehilangan tersebut, dan mencatat bahwa korban tewas termasuk campuran warga negara Iran dan Suriah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya