Pusat Meteorologi UAE Bantah Hujan Ekstrem Dubai karena Modifikasi Cuaca

Bandara di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), tergenang banjir 17/4
Sumber :
  • Ist

Dubai – Ahli Meteorologi di Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Uni Emirat Arab (UAE), Habib Ahmed, membantah kabar yang menyebutkan bahwa curah hujan ekstrem yang terjadi di UAE dan negara tetangga pada Selasa, 16 April 2024, dipicu penyemaian awan.

Longsor Horor Terjang Toraja Utara, 3 dari 9 Orang yang Tertimbun Tewas

Diketahui, pemerintah UAE melakukan ratusan misi teknik modifikasi cuaca berupa penyemaian awan untuk merangsang proses kondensasi dan meningkatkan curah hujan. Penyemaian awan dilakukan untuk mengatasi kelangkaan air di negara tersebut.  

Namun, Ahli Meteorologi Senior UAE itu menjelaskan bahwa tidak ada satu pun penerbangan penyemaian awan yang dilakukan selama situasi cuaca tidak stabil berlangsung di negara tersebut.

Viral Keributan Avsec dengan Penumpang di Bandara Soetta, Ini Penjelasan AP II

Kendaraan terjebak banjir di jalanan utama Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), 17/4

Photo :
  • Ist

"Tidak, tidak ada penyemaian awan yang dilakukan," kata Habib Ahmed dilansir Gulf News, Kamis, 18 April 2024. Ia mendesak masyarakat untuk tidak mempercayai informasi yang salah yang disebarkan oleh beberapa media dan akun media sosial.

Kasus Temuan Mayat Bayi Tanah Abang, Polisi Tangkap Orang Tua

Menurut Habib, NCM menganalisis dengan cermat situasi cuaca yang berkembang di wilayah tersebut, terutama di wilayah tetangga, Arab Saudi dan Oman. "Kami memantau situasinya jauh sebelumnya," katanya.

Pada hari Kamis, 11 April, NCM membagikan peringatan adanya periode cuaca tidak stabil, curah hujan, angin kencang, badai debu, badai petir, dan hujan es di seluruh negeri.

Peringatan NCM dengan jelas menyatakan bahwa awan yang membawa hujan mulai dari bagian barat negara itu, akan menyebar ke seluruh negeri, mulai hari Minggu, dan akan menyebabkan curah hujan dengan intensitas berbeda.

"Situasi cuaca sangat buruk di seluruh wilayah," jelas Dr Habib.

"Ada tekanan yang sangat rendah dari wilayah Barat Daya dan Oman, yang bergerak ke negara kami. Pada saat yang sama, terjadi situasi tekanan rendah yang dalam di lapisan atas atmosfer UEA. Udara lembab juga bergerak dari Laut Arab menuju UEA dan Oman, sejak Minggu. Hal inilah yang menyebabkan cuaca di negara tersebut tidak stabil," paparnya

"Angin yang sangat kencang dan aliran udara ke bawah menyebabkan awan yang mengandung uap air yang berkembang di selatan Oman dan di Arab Saudi, tiba-tiba berpindah ke UEA. Mereka datang dalam dua gelombang yang sangat kuat pada hari Senin dan Selasa yang menyebabkan hujan lebat dan badai petir, seperti yang telah kami analisis," jelasnya.

Kendaraan terjebak banjir di jalanan utama Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), 17/4

Photo :
  • AP Photo/Jon Gambrell

Cuaca Stabil 

Habib menambahkan untuk prakiraan cuaca diperkirakan akan stabil dalam beberapa hari mendatang. Mungkin akan ada beberapa hari berawan di sekitar Al Ain, kata pakar tersebut.

"Perkirakan terjadi peningkatan suhu secara bertahap dalam beberapa hari mendatang," tambahnya

Sebelumnya, Pusat Meteorologi amengatakan curah hujan langka terjadi di Uni Emirat Arab (UAE) pada hari Selasa, 16 April 2024. 

Ini merupakan rekor curah hujan tinggi yang turun di negara itu selama 24 jam terakhir hingga jam 9 malam. Sekaligus curah hujan terbesar dalam 75 tahun terakhir pada pekan ini, seperti dilaporkan kantor berita WAM, Rabu.

"UAE menyaksikan curah hujan terbesar yang pernah tercatat dalam 24 jam terakhir. Melebihi curah hujan yang tercatat sejak dimulainya pengumpulan data pada tahun 1949," kata laporan badan layanan cuaca negara itu.

Sejak Senin malam, hujan mulai turun merendam pasir dan jalan-jalan Dubai dengan hujan sekitar 20 milimeter (0,79 inci), seperti dilansir dari AP News.  Namun, pada Selasa, badai semakin memburuk, menyebabkan hujan lebih deras dan bahkan hujan es yang menghantam kota ini.

Lebih dari 142 milimeter (5,59 inci) hujan telah turun di Dubai dalam waktu 24 jam. Ini jauh melebihi rata-rata tahunan, yang biasanya hanya sekitar 94,7 milimeter (3,73 inci) di Bandara Internasional Dubai.

Laporan tersebut mengatakan curah hujan besar itu merupakan peristiwa luar biasa dalam sejarah iklim UAE sejak dimulainya pencatatan data iklim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya