WikiLeaks: Ahmadinejad Ditampar Jenderal

Mahmoud Ahmadinejad
Sumber :
  • AP photo/Hasan Sarbakhshian

VIVAnews - Salah satu memo diplomatik yang bocor di laman WikiLeaks menyebutkan bahwa Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pernah ditampar Panglima Garda Revolusi setelah berselisih paham. 

Sebagaimana dilansir New York Times, Selasa, 4 Januari 2010, hal itu terungkap dalam memo diplomatik bulan Februari 2010 dari Kedutaan Besar Amerika di Baku, Azerbaijan, yang berisikan laporan intelijen di Iran yang berkategori rahasia.

Kisah Sukses di Usia Emas, Mom Selly dan Perjalanan Kariernya di Industri Pertambangan

Pada laporan itu disebutkan bahwa kala itu para petinggi Iran tengah mengadakan rapat untuk membubarkan paksa demonstrasi pro-demokrasi pada 2009 lalu.

Ditulis dalam memo tersebut, Ahmadinejad merasa prihatin dengan kondisi tersebut dan mengakui bahwa rakyat Iran terkekang dan karena itu diperlukan adanya sedikit pengenduran pengawasan. "Untuk meredakan situasi, dia mengatakan perlu memberi kebebasan lebih kepada warga masyarakat, termasuk kebebasan pers," demikian tertulis dalam memo itu.

Mendengar hal itu, dilukiskan dalam memo itu, Panglima Garda Revolusi Iran Ali Jafari langsung naik pitam dan mengatakan Ahmadinejad lah yang menjadi sumber dari segala kekacauan itu. Setelah itu, terjadilah hal yang tak disangka-sangka itu. Jafari menampar Ahmadinejad.

"Pernyataan Ahmadinejad itu membuat marah Panglima Garda Revolusi Ali Jafari, yang menyergah "Kau salah! Kaulah yang menciptakan kekacauan ini! Dan sekarang, kau mengatakan akan memberikan kebebasan lebih kepada pers?!" Lalu, sumber menceritakan Jafari kemudian menampar Ahmadinejad dan menyebabkan rapat menjadi ricuh," tertulis dalam memo itu.

Dilansir laman Fox News, mantan diplomat Iran, Mehrdad Khonsari, mengaku mendengar kabar itu. Namun, dia meragukan kebenarannya. "Saya kira tidak mungkin insiden seperti itu terjadi. Bukan sikap seorang Panglima Garda Nasional menampar presiden yang menjabat," kata Khonsari.

Dia menjelaskan, Iran mempunyai budaya yang kaku, termasuk dalam menjaga tutur bahasa dan penghormatan terhadap Kepala Negara. Tamparan di wajah Presiden merupakan sebuah penghinaan berat dan tindakan yang sungguh luar biasa.

Toh, Khonsari mengakui bahwa perpecahan memang terjadi di tubuh pemerintahan Ahmadinejad. Dia mengatakan pemerintahan Iran sekarang sedang berada pada titik paling rapuh dalam rentang waktu 31 tahun. "Terdapat perpecahan di semua badan pemerintahan. Terdapat pengkhianatan di dalam badan-badan yang membentuk rezim ini," ujarnya. (kd)

Wow! Ada Senjata HS Kaliber 9 Mm di Dalam Mobil Polisi yang Tewas di Mampang Jaksel
Keluarga Parto

Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali

Eko Patrio juga bersyukur penyakit batu ginjal yang diderita oleh Parto belum menjalar ke mana-mana atau membahayakan organ lainnya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024