Aktivis HAM: Militer Mesir Tidak Netral

Sejumlah demonstran bersantai di bawah tank militer Mesir di Kairo
Sumber :
  • AP Photo/Ben Curtis

VIVAnews - Pimpinan militer Mesir menyatakan mendukung demonstrasi damai dan bersikap netral atas gejolak politik yang menuntut mundur Presiden Hosni Mubarak. Namun, muncul laporan bahwa ratusan orang demonstran yang dituduh mata-mata telah ditahan dan disiksa di penjara rahasia oleh militer.

Menurut laporan lembaga HAM yang berbasis di New York, Human Right Watch (HRW), seperti dilansir surat kabar The Guardian, 9 Februari 2011, terdapat sedikitnya 119 kasus penahanan warga sipil oleh pihak militer. Namun diyakini, angkanya jauh lebih banyak lagi karena banyak dari korban tidak melaporkannya. Pihak militer yang ditanya mengenai hal ini juga menolak untuk berkomentar.

Lembaga HAM Mesir, Initiative for Personal Right, mengatakan jumlahnya mungkin saja ribuan. Direktur lembaga ini, Hossam Bahgat, mengatakan bahwa mereka yang hilang adalah para aktivis politik, pengacara, wartawan dan warga sipil yang membawa selebaran. Walaupun mereka yang ditahan kebanyakan dilepaskan, namun banyak dari warga yang masih hilang sampai saat ini.

“Yang ditahan bervariasi, mulai dari orang yang berada di lokasi demonstrasi atau ditahan karena melanggar jam malam. Mereka yang melawan juga ditahan pihak militer. Selain itu militer juga menangkap orang-orang dengan alasan bekerja  untuk orang asing, padahal tidak,” ujar Bahgat.

“Penahanan sepenuhnya tidak pernah dilaporkan, mereka juga tidak dapat memberitahukan anggota keluarga mereka atau pengacara mengenai penahan tersebut. Hal ini membuat mereka sulit dibantu ataupun dicari,” lanjut Bahgat lagi.

The Guardian berhasil mewawancarai beberapa orang yang pernah ditahan oleh militer. Mereka mengaku mengalami penyiksaan di beberapa tempat yang memang bertujuan untuk mengintimidasi tahanan. HRW mengatakan beberapa dari mereka bahkan disiksa dengan cara disetrum.

DPR Segera Panggil KPU, Bahas Evaluasi Pemilu hingga Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Salah seorang staf HRW, Heba Morayef, mengatakan banyak orang yang masih belum ditemukan dalam beberapa hari terakhir. Mereka yang hilang adalah para kritikus dan blogger. Hal ini, ujar Morayef, menunjukkan militer tidak lagi netral terhadap gejolak yang tengah terjadi.

“Saya kira sekarang sudah jelas bahwa militer bukan lagi pihak yang netral. Militer tidak lagi ingin dan percaya kepada para demonstran,” ujar Morayef.

Indonesia vs China Lewat One Pride MMA-WLF Teken Kerja Sama: Are You Ready?

9 Petarung Indonesia Hadapi China di One Pride MMA King Size New Champion

Sembilan petarung One Pride MMA Indonesia akan tampil dalam pertandingan internasional pada Juni 2024 mendatang. Mereka menghadapi para petarung asal China.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024