Pasukan Khusus Inggris Krisis Personil

Pasukan khusus SAS beroperasi di Sierra Leone
Sumber :
  • AP Photo/Brennan Linsley

VIVAnews - Resimen pasukan elit Inggris, SAS, mengalami krisis rekrutmen. Pasalnya, banyak tentara reguler Inggris tengah menjalani misi yang berat di sejumlah medan tempur sehingga mereka kurang berminat untuk masuk SAS, yang artinya harus menjalani seleksi yang berat pula.

Krisis itu terungkap dalam suatu surat untuk pejabat tinggi militer Inggris, yang bocor ke media massa Inggris. Surat itu ditulis komandan Kesatuan Infantri, Brigadir Jenderal Richard Dennis, kepada Kepala Angkatan Darat Jenderal Sir Peter Wall. Surat itu juga bocor ke harian The Telegraph, The Guardian dan sejumlah media lain.

Dalam bocoran surat itu, Dennis mengingatkan bahwa tingginya ritme operasi Angkatan Bersenjata dan operasi militer yang tak kenal jeda di Afganistan menjadi penyebab turunnya jumlah rekrutmen bagi SAS.

SAS, menurut Dennis, kesulitan untuk mengalokasi latihan seleksi karena banyaknya operasi militer di Afganistan. Selain itu, banyak calon rekrutan dilanda sindrom "takut gagal" bila menjalani seleksi. 

Resimen pasukan khusus selama ini dipandang memiliki posisi yang unik dan prestisius dalam militer Inggris karena selalu menjalani berbagai operasi yang menantang. Namun, akhir-akhir ini posisi itu mulai luntur. 
 
Laporan itu merupakan pukulan besar bagi SAS, yang sering dipandang sebagai salah satu unit pasukan khusus yang ternama di dunia. Resimen itu telah memainkan peran penting dalam sejumlah konflik besar, yaitu di Afganistan dan Irak.

SAS pun berperan dalam melumpuhkan aksi-aksi terorisme. Salah satunya adalah berhasil mengatasi krisis penyanderaan di Kedutaan Besar Iran di London pada 5 Mei 1980.

Namun, dalam surat yang ditulis Dennis, SAS kini mengalami tantangan untuk merekrut banyak personil. SUrat itu juga mengutip pernyataan komandan Resimen SAS bahwa perlu lebih banyak lagi tenaga muda dan berkualitas.

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024