AS Bekukan Aset Presiden Suriah

VIVAnews - Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada Presiden Bashar al-Assad dan para pejabat tinggi Suriah karena melanggar hak asasi manusia (HAM). Bagi Washington, pemerintah Suriah semena-mena menghadapi gelombang demonstrasi rakyat mereka dengan cara kekerasan sehingga memakan banyak korban jiwa.

Menurut stasiun berita BBC, penjatuhan sanksi itu diterapkan Presiden Barack Obama melalui suatu perintah khusus (executive order) di Washington DC Rabu waktu setempat. Sebelumnya, Obama bulan lalu telah menjatuhkan sanksi kepada adik Assad, yaitu Maher, sepupunya dan seorang pejabat intelijen Suriah.

Selain kepada Assad, sanksi juga dijatuhkan kepada Wakil Presiden Farouk al-Sharaa, Perdana Menteri Adel Safar, Menteri Dalam Negeri Mohammed al-Shaar, Menteri Pertahanan Ali Habib, Kepala Intelijen Militer Abdul Fatah Qudsiya, dan Kepala Direktorat Keamanan Politik Mohammed Dib Zaitoun.

Dengan sanksi itu, Obama membekukan semua aset mereka yang berada di yurisdiksi AS. Warga AS juga dilarang berbisnis dengan mereka, dan dianggap melanggar hukum bila tetap melakukannya.

Kendati belum ada pernyataan resmi, seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS kepada BBC mengatakkan bahwa ini saatnya bagi Assad untuk "memimpin transisi politik atau pergi" dari Suriah.

Sementara itu, harian al-Watan mengabarkan pernyataan Assad bahwa pihak keamanan Suriah telah membuat kesalahan dalam menangani demonstrasi dari rakyat. Assad beralasan bahwa pihak keamanan kurang berpengalaman menghadapi situasi demikian karena biasanya menjadi tanggungjawab polisi.

Assad juga menjamin bahwa Suriah telah mengatasi krisis. Namun muncul laporan kekerasan lain di Kota Tal Kalakh. Menurut kalangan aktivis sedikitnya 27 warga sipil tewas akibat kekerasan dari pihak keamanan. (eh)
 

20 Ribu Lebih Tiket Whoosh Ludes Terjual pada Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Jumlah tiket kereta cepat Whoosh yang terjual diprediksi akan terus meningkat,

VIVA.co.id

9 Mei 2024