- Antara/ Rezza Estily
VIVAnews - Malaysia menyarankan adanya kolaborasi industri pertahanan ASEAN, yaitu kerjasama berbagai aspek teknologi pertahanan. Kerjasama iniĀ baru akan terwujud jika ada dukungan dari semua anggota.
Usul itu disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, usai Konferensi Tingkat Menhan ASEAN (ADMM) di Jakarta, Kamis 19 Mei 2011. Demi mewujudkan kerja sama industri pertahanan ASEAN, Hamidi mengimbau adanya empat aspek.
"Yaitu meningkatkan kerja sama militer, investasi patungan, kolaborasi sistem untuk menghasilkan produk yang baru dan berbagi teknologi," ujar Hamidi.
Maka, lanjut Hamidi, diperlukan bantuan dari berbagai pihak di ranah dalam negeri masing-masing anggota. Hamidi mengatakan mewujudkan kerja sama industri pertahanan ASEAN dapat dilakukan dengan melibatkan perusahaan-perusahaan swasta maupun badan usaha milik negara.
"Namun, rencana ini hanya dapat terwujud dengan adanya niatan politis dari negara yang bersangkutan," kata Hamidi.
Usul Malaysia ini tertuang dalam beberapa poin penting hasil ADMM. Menhan Indonesia, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan kerja sama industri pertahanan akan memberikan kesempatan untuk berbagi teknologi pertahanan.
Tentunya hal ini didasarkan pada prinsip fleksibilitas, kerelaan dan partisipasi yang tidak mengikat. "Gagasan Malaysia ini telah diadopsi oleh semua Menhan ASEAN," ujar Yusgiantoro. (umi)