Indonesia Dorong Digelarnya Six Party Talk

Marty Natalegawa dan Pak Ui Chun
Sumber :
  • AP Photot/Firdia Lisnawati

VIVAnews - Pemerintah Indonesia mendorong dilakukannya kembali Perundingan Enam Pihak (Six Party Talk) untuk menghentikan program nuklir Korea Utara (Korut). Namun, untuk mewujudkan hal ini, Indonesia bersama dengan negara-negara ASEAN diminta bekerja sama untuk menciptakan situasi yang kondusif di Semenanjung Korea.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa usai bertemu dengan Menlu Korut, Pak Ui Chun pada pertemuan bilateral di sela-sela pertemuan Gerakan Non Blok di Nusa Dua Bali, Selasa, 24 Mei 2011.

“Tadi kami menyinggung soal six party talk. Indonesia mencatat apa yang diinginkan oleh Korut dan berusaha menciptakan situasi kondusif agar perundingan ini dapat segera digulirkan kembali,” ujar Natalegawa.

Jeep Wrangler Facelift Meluncur, Segini Harganya

Untuk mewujudkan situasi yang kondusif ini, ujar Natalegawa, Ui Chun sangat mengharapkan peran serta negara-negara ASEAN yang kebanyakan adalah negara jiran Korut. Korut sendiri, kata Marty, tidak menuntut apapun bagi diadakannya dialog tersebut. 

“Korut tidak menuntut pra kondisi apapun. Untuk itu, diperlukan peran bersama untuk menciptakan situasi kondusif demi terbukanya komunikasi six party talk,” katanya.

Istri Wali Kota Bogor Ajak Masyarakat Dukung Produk Lokal

Sebelumnya pada November tahun lalu, utusan AS untuk Korut, Stephen Bosworth, mengatakan perundingan yang melibatkan enam negara tersebut tidak akan dilanjutkan lagi. Pernyataan ini disampaikannya setelah pihak Korut tidak juga menghentikan program nuklirnya kendati banyak desakan dari berbagai pihak.

Namun, Natalegawa optimistis perundingan akan bisa dilanjutkan lagi dengan peran ASEAN. Dia mengatakan bahwa pertemuan ASEAN Regional Forum (ARF) di Bali Juli mendatang adalah ajang yang tepat untuk mendorong kembali perundingan ini. Pasalnya, pertemuan ini akan dihadiri oleh seluruh negara yang terlibat dalam Six Party Talk.

“Ada dua Korea (Korea Utara dan Korea Selatan), Jepang, Republik Rakyat China, Amerika Serikat dan Rusia. Jadi, kita harus persiapkan pertemuan itu dengan baik, dimulai dengan pertemuan bilateral yang tadi kita gelar,” jelas Natalegawa.

Natalegawa juga mengharapkan dalam pertemuan ARF nanti akan dilakukan pertemuan bilateral antara Korut dengan negara-negara tersebut, baik itu pertemuan formal maupun informal.

“Jika memungkinkan, pihak terkait ini mengadakan interaksi, misalnya dalam forum bilateral atau forum-forum lainnya untuk membuka kembali dialog tersebut,” harapnya. (Laporan Bobby Andalan, Bali) (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya