- Corbis
VIVAnews - Perdana Menteri India, Manmohan Singh, memerintahkan penyelidikan atas beberapa permen karet yang menempel di meja menteri-menteri dan pejabat tinggi negara. Diduga, permen karet ini adalah sarana untuk menempelkan perangkat mata-mata.
Menurut laman The Telegraph, Selasa, 21 Juni 2011, terdapat 16 meja di kantor perdana menteri yang tertempel permen karet. Di antara yang mejanya ditempeli adalah Menteri Keuangan India sekaligus Wakil Perdana Menteri, Pranab Mukherjee.
Badan intelijen India diturunkan untuk menyelidiki apakah ini kerjaan iseng pekerja kantor atau memang sengaja ditempel untuk aktivitas penyadapan. Menurut temuan badan intelijen, permen karet ini hanyalah sampah yang ditempelkan oleh para pekerja.
Namun, pendapat ini dibantah oleh tim penyelidik lainnya. Menurut mereka, para pekerja biasa tidak akan berani menempelkan permen karet di bawah meja menteri.
Mereka menemukan bahwa permen karet itu ditempelkan di tempat strategis dan semuanya berpola sama. Mereka menemukan lekukan di tekstur permen karet yang diduga bekas ditempelkan semacam alat penyadap.
Kendati demikian, Mukherjee, memihak pada temuan badan intelijen dan mengatakan tidak ada yang aneh. Mantan kepala anti terorisme India, B. Raman, mengatakan semoga saja Mukherjee benar. Jika tidak, maka ini akan jadi aksi mata-mata terbesar dalam sejarah India.
"Penyadapan tidak biasa di India. Hal ini adalah pertama kalinya dan bukan tidak mungkin memang terjadi. Jika benar, maka kita perlu tahu apa saja yang telah mereka dapat dalam penyadapan tersebut," ujar Raman.
India kerap menjadi sasaran mata-mata negara tetangganya, Pakistan. Tahun lalu, India menahan seorang diplomat asal negaranya yang bekerja sebagai mata-mata untuk Pakistan. Wanita ini diduga termasuk dalam jaringan mata-mata yang telah tersebar di India.
Timnas Indonesia U-23 Kembali Dapat Amunisi Tambahan untuk Lawan Guinea
Timnas Indonesia U-23 kembali mendapat amunisi tambahan jelang menghadapi Timnas Guinea U-23 di playoff Olimpiade Paris 2024.
