Pemerintah India Temui Pendukung Hazare

Anna Hazare, mogok makan menentang korupsi di India.
Sumber :
  • AP Photo/Saurabh Das

VIVAnews – Pemerintah India untuk pertama kalinya membuka pembicaraan dengan para pendukung aktivis antikorupsi, Anna Hazare, tentang draf Undang-undang Antikorupsi.

Hazare sendiri kini telah kehilangan bobot sekitar 5 kg, setelah melakukan aksi mogok makan selama seminggu, sebagai bagian dari kampanye antikorupsinya. Ribuan pengikutnya berkumpul di Ramlila, Delhi, sementara ribuan lainnya menggelar aksi protes di luar rumah-rumah para menteri.

Meluasnya dukungan atas aksi Hazare, membuat komite parlemen menggelar pertemuan untuk membahas masalah ini. Perdana Menteri Manmohan Singh bahkan mengundang seluruh pemimpin partai di India untuk berkumpul guna menemukan konsensus sebagai jalan keluar untuk memenuhi tuntutan para aktivis aktikorupsi tersebut.

Singh menegaskan, ia terbuka untuk berdialog. Seperti dilansir BBC, Singh telah memerintahkan Menteri Keuangan India, Pranab Mukherjee, untuk bernegosiasi dengan para aktivis. Singh juga mengirim surat kepada Hazare yang isinya menyatakan komitmen sang perdana menteri untuk menyusun draf UU Antikorupsi yang terbaik, sesegera mungkin.

“Beberapa hari belakangan ini, saya mencermati dengan penuh perhatian kondisi kesehatan Anda. Terlepas dari perbedaan antara pemerintah dan tim Anda, saya yakin semua orang mengkhawatirkan kesehatan Anda, sehubungan dengan berlanjutnya aksi puasa Anda,” tulis Singh di surat untuk Hazare.

Asisten Hazare, Gaurav Bakshi, menyatakan bahwa kondisi fisik Hazare kini semakin mengkhawatirkan. “Kesehatan dia mulai bergerak menuju titik kritis,” ungkapnya.

Asisten Hazare lainnya, Arvind Kejriwal, mengatakan bahwa Hazare telah siap untuk berbicara dengan perwakilan pemerintah. Pembicaraan itu, menurut Kejriwal, akan membahas soal perbedaan pendapat antara draf Rancangan UU Antikorupsi yang disusun pemerintah, dengan draf RUU Antikorupsi yang disusun oleh Hazare dan timnya.

April 2011 lalu, Hazare sempat menunda aksi mogok makannya, ketika pemerintah menjanjikan dirinya dapat ikut menyusun draf RUU Antikorupsi yang memuat pembentukan lembaga independen, dengan kewenangan untuk menginvestigasi politisi, pejabat negara, dan pegawai negeri yang diduga korupsi.

Namun ketika versi final dari RUU Antikorupsi itu dipresentasikan pada awal Agustus 2011 ini, Hazare dan aktivis aktikorupsi menolaknya. Pasalnya, Perdana Menteri dan hakim-hakim senior rupanya dikecualikan dari pengawasan aktikorupsi.

Hazare lalu menggelar aksi mogok makan. Namun, beberapa jam sebelum ia memulai aksi mogok makannya di depan publik, ia ditahan oleh pihak berwenang. Penahanan Hazare itu memicu demonstrasi besar-besaran di seluruh wilayah India. Pemerintah menuai hujan kritik. Mereka dinilai bertangan besi dalam menangani Hazare.

Pemerintah akhirnya menawarkan pembebasan Hazare. Namun, dia menolak tawaran pemerintah untuk membebaskannya, kecuali dia diizinkan untuk meneruskan aksi mogok makannya tanpa batasan apapun. Pemerintah mengalah. Hazare akhirnya dibebaskan dari penjara setelah ia setuju melakukan aksi mogok makan selama 15 hari.

India baru-baru ini dihantam skandal korupsi tingkat tinggi. Pengamat menyebutkan, skandal-skandal korupsi yang terjadi di India merupakan bukti meluasnya budaya korupsi di pemerintahan Singh. Survei mengatakan, korupsi di India menyebabkan kerugian negara sebsar triliunan dollar, dan mengancam pertumbuhan ekonomi India.

Siap-Siap Baper, Nicholas Saputra Terjebak Cinta Segitiga dengan Aktris Filipina dan Aktor Korea
Bakal calon bupati Ebert Ganggut didampingi tokoh adat mendaftar ke PAN

Unik, Pendaftaran Bakal Calon Bupati di Manggarai Serahkan Ayam Jago dan Tuak ke Panitia

Pendaftaran bakal calon kepala daerah (bacakada) di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur kental nuansa adat. Menyerahkan sebotol tuak dan ayam jago

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024