Pemberontak Yakin, Khadafi Masih di Tripoli

Muammar Khadafi berpawai di Tripoli, Libya
Sumber :
  • AP Photo / Libyan TV

VIVAnews - Seorang pemimpin pemberontak yakin, pemimpin Libya Moammar Khadafi masih bersembunyi di sejumlah bangunan di sekitar kompleks Bab al-Aziziya. Pemimpin pemberontak itu selalu memeriksa keberadaan Khadafi yang belum terlihat sejak oposisi maju ke ibukota Libya.

Kelompok pemberontak akan memberikan hadiah sebesar 1.400.000 dolar untuk orang yang bisa menangkapnya atau membunuhnya.

Salah seorang pemimpin pemberontakan, Mukhtar al-Ahmar mengatakan telah terjadi pertempuran di bandara pada Rabu, 24 Agustus 2011 kemarin. Dia juga mengatakan para pendukung Khadafi berusaha mengamankan rute pelarian Khadafi dari Tripoli. Dia telah melihat konvoi pada Selasa petang dan mungkin Khadafi berada di dalam.

Pasukan khusus yang berasal dari Inggris, Perancis, Yordania dan Qatar meningkatkan operasi di Tripoli dan beberapa kota lain.

"Kita telah menguasai 80% dari Tripoli, dan pinggiran kota Abu Salim dan Al Hadba al Khadra tetap terus diperjuangkan untuk direbut dari pasukan Khadafi," kata Hisyam Abu Hajer, koordinator brigade pemberontak di Tripoli.

Seperti dilansir CNN, seorang saksi mata mengatakan bahwa pertempuran antara pemberontak dan loyalis Khadafi meletus pada Kamis, 25 Agustus 2011 di kompleks Bab al-Aziziya.

Dalam pertempuran itu, asap raksasa muncul di kompleks itu.
"Saya kira ada banyak amunisi dan di dalamnya mungkin telah meledak," kata Abu Hajer.

Para pemberontak telah menguasai bandara dan masih berjuang untuk mengendalikan wilayah timur. Dua pesawat dibakar pada Rabu malam dan meledak setelah terkena tebakan pasukan khadafi.

"Bandara Tripoli berada di bawah kendali pemberontak tapi masih dipertahankanoleh pasukan Gadhafi dengan rudal Grad," kata Abu Hajer.

Jonathan Whittall, kepala Medecins Sans Frontieres misi kemanusiaan di Libya mengatakan hampir semua rumah sakit di seluruh kota menerima orang-orang yang terluka. Namun, ada beberapa rumah sakit yang belum dapat diakses karena pertempuran itu.

Kecemasan atas keberadaan Khadafi memaksa beberapa warga Tripoli untuk mendirikan pos pemeriksaan untuk melindungi rumah mereka.

"Mereka takut sesuatu terjadi karena Khadafi belum tertangkap," kata Tariq Elmeri, salah seorang warga.

Di tempat lain di ibukota, duta besar Venezuela untuk Libya mengatakan rumahnya telahdi serang oleh kelompok bersenjata.

Sementara itu, putra Khadafi itu, Saadi, tampaknya terbuka untuk melakukan negosiasi gencatan senjata.

"Saya akan berusaha menyelamatkan kota Tripoli dan saya 2 jutaan orang yang hidup di sana, jika Tripoli akan hilang selamanya seperti Somalia," tulisnya dalam sebuah e-mail ke CNN.

Di kota kaya minyak al-Brega, beberapa tangki minyak mentah telah terbakar selama enam hari setelah dibakar oleh tentara Khadafi, kata Ramadhan Shalash, kepala pasukan pemadam kebakaran.

"Kekuatan Khadafi berada di sini selama sekitar tiga bulan, dan kami takut bahwa segala sesuatu akan hancur," kata dia.

Dewan Transisi Nasional tengah melakukan negosiasi dengan kelompok Khadafi di Sirte, untuk memastikan mereka menyerah tanpa pertumpahan darah.

Diduga Selingkuh Andrew Andika Sempat Janji Gak Ulangi, Istri: Baru 2 Hari Kamu Berulah Lagi!
Ganjar Pranowo saat menghadiri sidang putusan hasil Pilpres 2024 di MK.

Ganjar Tegaskan Siap jadi Oposisi: Bisa Buat Banyak, Bantu Kawan Maju Pilkada

Bagi mantan capres Ganjar Pranowo, dalam bidang politik banyak yang bisa dikerjakan.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024