- AP Photo/Vahid Salemi
VIVAnews - Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menuding Amerika Serikat telah memanfaatkan serangan teroris 11 September 2001 sebagai alasan untuk memulai perang di Irak dan Afghanistan.
Ahmadinejad, seperti dilansir kantor berita Associated Press, menganggap bahwa serangan yang menghentak dunia itu sebagai sebuah permainan yang rumit untuk memengaruhi emosi masyarakat. Kondisi ini lalu dijadikan media untuk membuka jalan invasi ke Afghanistan dan Irak.
Ia juga menyebut invasi itu sebagai cara untuk mengatasi masalah perekonomian dalam negeri Amerika Serikat. Pernyataan ini muncul di situs televisi pemerintah Iran, saat Amerika Serikat tengah memeringati 10 tahun Tragedi 9/11, Minggu 11 September 2011.
Ahmadinejad berulang kali mempertanyakan versi resmi pemerintah Amerika Serikat seputar serangan 11 September 2001. Ia menyebutnya sebagai 'kebohongan besar'.
Pada 2010, Pemerintah Kota New York menolak permintaannya berkunjung ke tugu peringatan World Trade Center, untuk menghormati para korban serangan teroris.
Dalam peringatan 10 tahun Tragedi 9/11, Presiden Barack Obama mengatakan bahwa posisi Amerika Serikat semakin kuat, sementara organisasi teroris pelaku serangan tersebut, al-Qaeda, semakin melemah.
Obama mengatakan bahwa kematian Osama bin Laden dan bangkitnya revolusi di timur Tengah menunjukkan semakin lemahnya pengaruh al-Qaeda di kalangan Islam. (AP)
Syamsuddin Haris Heran Albertina Ho Dilaporkan ke Dewas, Sindir Dugaan Etik Nurul Ghufron
Pimpinan KPK Nurul Ghufron melaporkan Albertina Ho terkait dugaan penyalahgunaan wewenang. Abertina dilaporkan Ghufron ke Dewas KPK.
