- Reuters
VIVAnews - Pemerintah China menyita lebih dari 100 ton minyak jelantah. Sebanyak 32 orang ditahan karena telah mengolah dan menjual minyak tersebut di seluruh China.
Dilansir dari kantor berita Reuters, Selasa 13 September 2011, para tersangka mendaur ulang minyak goreng yang tak lagi layak pakai itu di sebuah bak di belakang restoran. Menurut pernyataan Kementerian Keamanan Publik, praktek mengolah minyak kotor ini dilakukan di 14 provinsi.
"Kasus ini terungkap berkat investigasi yang sulit. Tidak hanya membongkar rantai kriminal minyak jelantah, tapi juga membongkar keserakahan dan moral tersangka dalam memproduksi minyak yang berbahaya dan beracun," ujar pernyataan tersebut.
Isu minyak jelantah tersebar di publik China selama beberapa tahun terakhir berkat sebuah gambar yang beredar di internet. Dalam gambar tersebut, terlihat seorang pelaku mengeruk minyak buangan langsung dari sebuah penampungan.
Polisi mulai melakukan penyelidikan kasus ini sejak Maret lalu di provinsi Zhejiang. Kementerian Keamanan Publik China bertekad akan memberantas praktek penjualan minyak yang tak layak konsumsi.
Pemerintah China saat ini tengah menggalakkan peperangan terhadap para pelaku kejahatan makanan. Sejak Juli lalu, China telah menahan puluhan tersangka, salah satu di antaranya dihukum mati karena menjual daging babi yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Pada tahun 2008, sedikitnya enam anak meninggal dan 300.000 lainnya sakit karena meminum susu yang mengandung melamine. Bahan ini ditambahkan untuk menambah kadar protein pada pengujian di laboratorium. (eh)