- REUTERS/Jason Lee
VIVAnews - Perdana Menteri China Wen Jiabao mengusulkan perubahan sistem pemerintahan dari kekuasaan absolut menjadi lebih demokratis. Sistem satu partai berkuasa, ujarnya, juga harus direformasi dan diperbarukan.
Dilansir dari laman BBC, Kamis 15 September 2011, Wen menyampaikan hal ini pada rapat Forum Ekonomi Dunia di Dailan. Sebenarnya telah berulangkali Wen mengutarakan reformasi dan perbaikan pemerintahan, namun jarang diberitakan oleh media milik pemerintah, sehingga hanya sedikit yang tahu.
Wen mengatakan bahwa pembaruan partai dan sistem pemerintahan negara adalah hal yang sangat mendesak. Menurutnya tugas yang paling penting untuk partai berkuasa, Partai Komunis, adalah bertindak sesuai dengan hukum dan konstitusi.
"Untuk bisa melakukan hal ini, partai tidak boleh merepresentasikan pemerintahan. Kekuasaan absolut yang dianut serta pemusatan kekuasaan yang berlebihan harus diubah. Karenanya, sistem pemerintahan negara dan partai China harus diperbaharui," ujar Wen.
Tindakan pertama untuk mewujudkan hal ini, ujar Wen, adalah dengan menerapkan sistem demokrasi terlebih dulu di tubuh Partai Komunis. Selain itu, Wen juga menyerukan agar perubahan sistem bisa menyebar sampai ke desa-desa.
"Jika seseorang bisa memimpin sebuah desa dengan baik, maka mereka bisa mengatur sebuah wilayah dengan baik, bahkan bisa mengatur sebuah kota dengan baik pula," katanya.
Banyak pihak yang menilai, seruan itu dikeluarkan Wen untuk memoles citranya sebagai seorang pembaharu sebelum pensiun tahun depan. Ia juga diperkirakan akan mendorong generasi pemimpin China berikutnya ke arah perubahan.
Selama beberapa bulan terakhir, Partai Komunis takut revolusi yang menggulingkan beberapa diktator di Timur Tengah dan Afrika menjalar ke China. hasilnya, pihak komunis membungkam beberapa pihak yang dianggap vokal, termasuk para seniman dan aktivis HAM. (eh)