- VIVAnews/Indrani Putri
VIVAnews -- Bantuan dana sebesar US$ 5 juta atau sekitar Rp50 miliar dikucurkan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Putera Sampoerna Foundation. Uang ini nantinya akan diberikan dalam bentuk student loan atau pinjaman untuk siswa Indonesia.
Menurut Sampoerna, bentuk pinjaman berjangka yang dinamai sistem Ganti Bantu ini adalah solusi paling tepat untuk mendanai pendidikan di Indonesia.
"Jadi kami akan meminjamkan dana pada para siswa hingga mereka menyelesaikan pendidikan mereka. Setelah itu mereka dapat mengembalikannya dengan cara mencicil dalam jangka waktu 14 atau 15 tahun, sesuai persentasi pendapatan. Tujuannya untuk membantu kelangsungan pendidikan adik-adik kelas mereka," tutur Nenny Soemawinata, Managing Director Putra Sampoerna Foundation di Bogor, Rabu 5 Oktober 2011.
Dana bantuan ini nantinya akan bersirkulasi di dalam koperasi Sampoerna Academy yang dikelola oleh para siswa sendiri. Jadi, tetap akan ada semacam bakti balas budi pada pihak pemberi dana.
Nenny mengaku pihaknya memutuskan untuk menerapkan cara ini setelah mempelajari apa yang dilakukan penerima beasiswa Sampoerna Foundation sebelumnya. "Usai menempuh pendidikan dengan beasiswa, mereka lalu kembali dan seolah melupakan pihak pemberi beasiswa," ungkapnya.
Para siswa berprestasi yang berasal dari keluarga prasejahtera namun berada diluar lingkup Sampoerna Academy tetap akan mendapat bantuan. Tentunya, mekanisme yang digunakan sedikit berbeda dengan para siswa Sampoerna Academy.
"Ini sudah menjadi komitmen kami untuk turut memajukan pendidikan di Indonesia. Kami yakin pemberian pinjaman lunak untuk pembiayaan pendidikan ini sesuai dengan komitmen kami," pungkas Nenny. (sj)
Media Asing Soroti Suporter Indonesia di Qatar, Sebut Jadi 'Mini Jakarta'
Kehadiran suporter Indonesia yang memenuhi stadion Qatar saat gelaran perempat final Piala Asia U-23 2024 sampai disorot oleh media asing hingga disebut Jakarta mini.
