PM Najib Minta Para Majikan Tidak Aniaya TKI

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Abdul Razak, berpakaian khas Gowa
Sumber :
  • Antara/ Yusran Uccang

VIVAnews - Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak, meminta para majikan agar tidak mengkhianati kepercayaan yang diberikan Indonesia, yang akan mengirim kembali pembantu rumah tangga mulai Desember mendatang. Najib berharap para majikan memperlakukan para PRT secara layak.

"Paling penting, jangan berbuat kesewenang-wenangan apapun, baik secara fisik atau psikologis, karena ini akan menyakiti perasaan mereka. Jangan biarkan satu atau dua insiden mencemari semuanya," kata Najib usai pertemuan tahunan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seperti dikutip kantor berita Bernama.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Pertemuan berlangsung di kawasan wisata Mandalika, Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, 20 Oktober 2011.  "Saya minta semua calon majikan paham akan masalah ini," kata Najib.

Dia menyatakan bahwa isu PRT telah menjadi bahan diskusi yang hangat di antara warga Malaysia. Bahkan dia memantau isu ini lewat jejaring sosial Facebook dan Twitter.

Menurut Najib, banyak warga Malaysia berharap adanya solusi yang cepat untuk mengatasi masalah PRT ini dengan pemerintah Indonesia. Bagi Malaysia, Indonesia merupakan pemasok utama pekerja di sektor informal.

Malaysia pun menyambut baik kesepakatan dengan Indonesia, yang akan mencabut moratorium pengiriman PRT pada 1 Desember 2011. Menurut Najib, kedua pemerintah sudah bersepakat untuk mengatasi sejumlah isu yang selama ini dipersoalkan, yaitu jaminan perlindungan dan hak-hak PRT Indonesia di Malaysia.

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?

Banyaknya kasus penyiksaan dan perlakuan tidak layak PRT Indonesia di Malaysa membuat Jakarta menerapkan moratorium pada 26 Juni 209 sekaligus memaksa kedua pemerintah membuat kesepakatan baru.

Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024