Banjir Memburuk, Penduduk Tinggalkan Bangkok

Para biksu berjalan di jembatan Bangkok, Thailand.
Sumber :
  • REUTERS/Bazuki Muhammad

VIVAnews - Sebagian penduduk Bangkok hari ini mulai meninggalkan rumah mereka untuk menyelamatkan diri dari bencana banjir. Pemerintah pun sudah menetapkan libur selama lima hari agar penduduk ibukota Thailand itu punya waktu untuk mengungsi karena banjir sudah merendam banyak tanggul sehingga kian meninggi.

"Tampaknya kita sedang menghadapi kekuatan alam, banjir bandang telah merusak sejumlah tanggul," kata Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, seperti dikutip Reuters. Baru menjadi PM sejak Agustus lalu, Yingluck menegaskan bahwa kekuatan alam ini tidak mampu dilawan walau dengan membangun banyak tanggul yang kuat sekalipun

"Jadi biarkan air banjir itu mengalir ke laut dan yang bisa kita lakukan adalah mengaturnya sehingga bisa mengalir perlahan. Bila tidak, semua orang akan menderita," kata Yingluck.

Lalu lintas di pusat Bangkok sudah mulai lengang saat libur lima hari mulai diberlakukan. Namun, jalan utama menuju luar kota yang tidak terendam banjir sudah dipadati penduduk. Mereka berbondong-bondong menuju kota-kota lain, seperti Hua Hin dan Pattaya, dan berjuang mencari tempat menginap sementara.

Penduduk Bangkok pun memenuhi terminal keberangkatan Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi untuk pergi dengan pesawat. Bandara lain di Bangkok, Don Muang, sejak Selasa kemarin sudah tutup karena sudah dilanda genangan banjir. Padahal Don Muang sempat dijadikan tempat pengungsian sementara.

Kota berpenduduk 12 juta jiwa, Bangkok terancam menderita banjir yang lebih parah. Selain menerima kiriman air dari kawasan utara, luapan sungai utama Chao Phraya pun kian tinggi. Bangkok berlokasi di wilayah yang landai dan dilewati oleh air yang mengalir dari kawasan utara Thailand.

Bagi Thailand, ini merupakan banjir terparah dalam setengah abad terakhir. Sejak pertengahan Juli lalu, bencana di kawasan utara dan tengah Thailand ini telah menewaskan 373 jiwa dan berdampak bagi 2,5 juta warga.

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya
Kantor Desa Barabali di Lombok disegel warga buntut dugaan korupsi beras Bansos (Satria)

Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga

Kantor Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, disegel oleh ratusan warga buntut kasus dugaan korupsi beras miskin dari pemerintah pusat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024