- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, membenarkan enam warga negara Indonesia yang juga Anak Buah Kapal (ABK) berhasil bebas dari aksi pembajak Somalia. Enam WNI itu merupakan ABK dari Kapal Chin Yi We berbendera Taiwan.
"Masalah pembajakan di Somalia, kami mendengar berita tadi malam. Syukur Alhamdulillah ternyata ABK berhasil melumpuhkan dan mengatasi permasalahan," kata Marty usai rapat bersama di Kementerian Polhukam, Jakarta Pusat, Senin 7 November 2011.
Menurut Marty, saat ini kapal yang ditumpangi ABK asal Indonesia itu sudah kembali berlayar. Para awak kapal termasuk enam warga negara Indonesia sudah selamat dan bebas dari penyanderaan. "Sekarang kapal sedang berlayar dan sudah bebas dari ancaman penyanderaan itu," ujar Marty.
Kapal yang ditumpangi 28 awak itu disandera pembajak Somalia pada Jumat 4 November 2011. Tidak hanya warga negara Indonesia yang menjadi awak kapal penangkap ikan itu.
Ada pula warga dari China, Filipina, dan Vietnam. Mereka membebaskan diri setelah melakukan aksi perlawanan secara bersama-sama. Pembajakan terjadi di sekitar perairan kepulauan Seychelles, Samudera Hindia.
Ini merupakan peristiwa yang beberapa kali di perairan Somalia. Mei lalu, 20 WNI yang juga awak kapal Sinar Kudus disandera selama 46 hari. Para awak akhirnya bebas setelah perusahaan pemilik kapal, PT Samudera Indonesia, membayarkan tebusan yang diperkirakan mencapai hingga US$4,5 juta atau sekitar Rp38 miliar.
Setelah peristiwa itu, 13 WNI lain juga kembali disandera. Kapal berbendera Singapura tempat mereka bekerja dibajak di perairan Tanzania pada Sabtu, 30 April 2011.
Kisah Mufid Bisa Naik Haji Sekeluarga Gara-gara Pentol
Berkat ketekunannya menjual pentol, tahun ini dia beserta istri, anak, dan menantunya bisa berangkat haji ke Tanah Suci.
