- REUTERS/Asmaa Waguih
VIVAnews - Suriah memboikot pertemuan para menteri luar negeri negara anggota Liga Arab hari ini di Rabat, Maroko. Pertemuan khusus itu akan menentukan nasib akhir keanggotaan Suriah, yang tengah diguncang krisis politik.
Pertemuan ini diadakan empat hari setelah para anggota liga mencapai kata mufakat untuk mengambil sikap tegas akibat pergolakan yang terjadi di Suriah. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Maroko mengatakan bahwa kehadiran perwakilan Suriah diharapkan dalam rapat tersebut.
Namun, seperti dikutip stasiun televisi Al-Jazeera, 16 November 2011, respon yang didapat dari Suriah adalah sebagai berikut, "Menyoroti pernyataan dari Maroko, Suriah memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam rapat Liga Arab di Rabat."
Liga Arab menilai pemerintah Suriah hanya sedikit berbuat dalam menangani pergolakan yang sudah berbulan-bulan terjadi. Mereka lantas mempertimbangkan pantas tidaknya Suriah bertahan sebagai anggota Liga Arab, mengingat sudah lebih dari 3500 orang tewas. Jumlah itu berdasarkan data dari PBB, seperti yang dimuat stasiun berita BBC.
Senin lalu, Raja Abdullah dari Yordania menyerukan pada Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, untuk mundur dari jabatannya demi kepentingan rakyatnya. Seruan senada juga dilontarkan Perdana Menteri Turki kemarin, yang mengatakan ia sudah kehilangan kepercayaannya terhadap kepemimpinan Al-Assad.
Tak hanya dari Arab, banyak negara Barat juga mendesak Al-Assad untuk segera mundur. Rusia adalah satu-satunya negara yang sejauh ini tidak ikut mendesak Suriah. (eh)
Rubicon Mario Dandy Nggak Laku Dilelang Diduga Gegara Mahal, Ini Kata Kejari Jaksel
Harga limit mobil Rubicon ini bakal diturunkan.
