Pemilu Pertama Mesir Digelar Hari Ini

Demonstran di Lapangan Tahrir, Kairo, Mesir
Sumber :
  • REUTERS/Ahmed Jadallah

VIVAnews - Puluhan juta rakyat Mesir akan melakukan pemilihan umum parlemen untuk pertama kalinya pagi ini, Senin 28 November 2011. Pemilu kali ini adalah pemilu demokratis pertama sejak mantan Presiden Hosni Mubarak menjabat 30 tahun yang lalu.

Pemilu dijadwalkan dilangsungkan serentak pada pukul 8 pagi waktu setempat. Tercatat, sebanyak 50 juta rakyat Mesir berhak turut serta dalam pemilihan kali ini.

Pemilu kali ini diikuti oleh puluhan partai dan ribuan calon independen untuk menduduki kursi majelis rendah dan tinggi di parlemen Mesir. Salah satu partai yang ikut serta adalah Ikhwanul Muslimin, yang pada pemerintahan Mubarak dilarang. Diramalkan, partai ini akan mendapatkan suara tinggi dalam pemilihan kali ini.

Pemilihan majelis rendah akan dilakukan dalam tiga tahapan, berakhir pada Januari tahun depan. Sementara pemilihan majelis tinggi akan berakhir antara Januari dan Maret, lalu dilanjutkan dengan pemilihan presiden.

Bagi kebanyakan rakyat Mesir, pemilihan ini adalah kali pertama mereka dapat memilih dengan bebas dan adil. "Saya tidak pernah ikut dalam pemilu, karena pemilu sebelumnya korup dan seharusnya tidak disebut sebagai pemilu, tapi penipuan," kata Mohamed Ali, seorang warga Mesir, dilansir dari CNN.

Ali adalah satu dari rakyat Mesir yang berdemo di Lapangan Tahrir, Kairo, menuntut turunnya pemerintahan militer. Ali tetap mengikuti pemilu, kendati beberapa demonstran lainnya memboikot. "Ini adalah kesempatan. Saya akan memilih, dan kembali ke Lapangan Tahrir," kata Ali.

Malam sebelum pemilu, Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata Mesir menghimbau warga untuk turut berpartisipasi. Jika tidak, ujar mereka, konsekuensinya adalah situasi Mesir tidak akan stabil.

"Memilihlah, karena kami ingin parlemen yang seimbang, terdiri dari semua partai dan kelompok. Pemilu tidak akan sukses sampai semua yang berhak memilih berpartisipasi. Mesir dalam keadaan krisis," kata Kepala Lapangan, Hussein Tantawi.

Suasana di Lapangan Tahrir masih belum kondusif. Ribuan warga masih berdiam di tempat itu, menuntut hengkangnya militer dari pemerintahan. Bentrokan beberapa kali terjadi pekan lalu. Korban tewas saat ini sedikitnya 33 orang, 3.250 lainnya terluka.

Perusahaan Ini Berani Mengubah Model Teknologi
Ganjar Pranowo bersama para relawan pendukungnya.

Ganjar Nyatakan Jadi Oposisi, Ganjarist: Ini Menunjukkan Beliau Tidak Mencla-mencle

Relawan Ganjarist mendukung sikap Ganjar yang memilih menjadi oposisi.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024