- Reuters Photo
VIVAnews - Supermarket Walmart di Amerika Serikat mengumumkan penarikan seluruh susu formula (sufor) merk Enfamil minggu ini. Penarikan dilakukan menyusul kematian seorang bayi yang diduga terjangkit bakteri sakazakii.
Seperti dilansir oleh CNN, Kamis 22 Desember 2011, Walmart menarik seluruh sufor Enfamil dengan nomor produk ZP1K7G dari 3.000 supermarket di 49 negara bagian. Susu dengan nomor produk inilah yang membunuh seorang bayi laki-laki berusia 10 hari di kota Lebanon, negara bagian Missouri, hari Minggu lalu.
"Kami menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga bayi laki-laki itu atas kehilangan mereka. Secepatnya setelah kami mendengar apa yang terjadi, kami menghubungi pabrik sufor tersebut dan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan informasi demi kepentingan penyelidikan," kata Diana Gee, juru bicara Walmart.
Menurut harian Lebanon Daily Record dilansir oleh Food Safety News, jabang bayi yang bernama Avery Cornett itu meninggal setelah alat penopang hidupnya dicabut Minggu lalu. Cornett mengalami penyumbatan darah dan infeksi sistem syaraf, dugaan awal akibat terjangkit bakteri Cronobacter sakazakii, atau yang dulu disebut dengan nama Enterobacter sakazakii.
Belum dapat dipastikan dari mana bakteri tersebut berasal, namun telah tercatat beberapa kasus kematian bayi akibat susu formula yang mengandung bakteri ini. Jika terjangkit, tingkat kematian bayi mencapai 33 persen. WHO sebelumnya pernah menuliskan bahwa sufor bukanlah produk steril dan mudah terkontaminasi.
Produsen Enfamil, Mead Johnson, membantah produknya mengandung bakteri sakazakaii. Menurut juru bicara Chris Perille, sufor tersebut telah menjalani tes komposisi dan terbukti tidak mengandung bakteri mematikan. "Kami sangat percaya dengan keamanan dan kualitas produk kami, berdasarkan pengujian ketat yang kami lakukan," kata Perille.
Saat ini, Mead Johnson bersama dengan petugas dari Departemen Kesehatan tengah mencari tahu sumber infeksi yang diderita Cornett. Gena Terlizzi, salah satu penguji dari Departemen Kesehatan Missouri mengatakan sampai saat ini belum ditemukan bukti bahwa bakteri tersebut diperoleh dari susu formula. Namun, pengujian masih terus dilakukan dan kesimpulan akhir belum diperoleh. (adi)