- Reuters/Erik De Castro
VIVAnews - Pemerintah Filipina akan membangun komplek perumahan sementara bagi puluhan ribu korban badai Washi. Pembangunan sendiri akan memakan waktu hingga enam bulan lamanya.
Dilansir dari BBC, Selasa 27 Desember 2011, sebanyak 60 ribu korban selamat yang kehilangan rumahnya di dua kota, yaitu Cagayan de Oro dan Iligan, akan mendapatkan jatah rumah gratis sementara.
Kepala Palang Merah Filipina Richard Gordon, mengatakan menyediakan pemukiman jangka panjang merupakan tantangan tersendiri karena tanahnya belum tersedia. "Masalahnya ada di tanah. Kita perlu ketersediaan tanah yang aman, yang tidak terlalu beresiko gempa bumi, banjir, atau longsor," kata Gordon.
Sementara itu, angka korban tewas semakin bertambah. Saat ini, korban yang berhasil ditemukan hampir menyentuh angka 1.500 orang. Jumlah ini diperkirakan akan terus naik seiring dengan semakin banyaknya mayat-mayat korban banjir yang ditemukan di perairan selatan pulau Mindanao.
"Masih banyak area berbau busuk yang belum kami telusuri. Kami belum tahu berapa banyak orang yang tertimbun di bawahnya," kata Ana Caneda, kepala pertahanan masyarakat regional.
Caneda memperkirakan jumlah korban tewas masih akan meroket, mengingat masih banyak korban lain yang belum ditemukan. Jumlah korban hilang secara persisnya masih belum diketahui, namun pencarian akan terus dilakukan.
Saat ini, tercatat sudah 1453 korban tewas yang ditemukan. Jumlah ini sudah diakumulasikan dengan 200 jasad baru yang ditemukan mengambang di air. (adi)