Afganistan-Taliban Akan Bicarakan Perdamaian

Anggota Taliban di Afganistan
Sumber :
  • Reuters Photo

VIVAnews - Pemerintah Afganistan akan melakukan pembicaraan damai dengan kelompok militan Taliban di Arab Saudi pada tahun ini. Perundingan menjadi krusial mengingat pasukan Amerika Serikat akan ditarik seluruhnya dari Afganistan dua tahun lagi.

Dilansir dari CNN, Senin 30 Januari 2012, pejabat Afganistan yang enggan disebutkan namanya mengatakan, tanggal pasti perundingan di Riyadh belum ditentukan. Namun, menurutnya, perundingan nanti akan menjadi tahap pembuka pada perdamaian antara kedua kubu yang bertikai.

Belum diketahui apakah AS akan turut serta dalam perundingan tersebut. Namun, pemerintahan Barack Obama sangat mendukung digelarnya perundingan. Sebelumnya, AS menyambut baik pembukaan kantor Taliban di Doha, Qatar. Kantor ini akan mengurus seluruh keperluan perundingan antara Taliban dengan Afganistan.

Pihak Taliban mengatakan, kantor ini adalah sarana  yang tepat untuk memfasilitasi seluruh perundingan gencatan senjata dan damai sebelum pasukan AS meninggalkan Afganistan 2014 mendatang. AS juga tengah membicarakan pemindahan tahanan Taliban dari penjara Guantanamo ke Afganistan sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi di negara tersebut.

Sementara itu, sebelum dilakukannya perundingan, pemerintah Afganistan akan meminta bantuan kepada Pakistan untuk dipertemukan dengan para pemimpin Taliban di negara tersebut. Dilansir dari Reuters, permintaan ini akan disampaikan Afganistan kepada Menteri Luar Negeri Pakistan Hina Rabbani Khar dalam kunjungannya ke Kabul tanggal 1 Februari besok.

Seorang pemimpin militer senior Afganistan mengatakan, negaranya akan meminta Khar untuk memberikan akses bertemu dengan salah satu pendiri Taliban, Mullah Abdul Ghani Barader, yang ditangkap di Pakistan pada tahun 2010. Selain Barader, beberapa anggota dewan syuro Taliban juga ditahan di negara tersebut.

Para pemimpin Taliban di Pakistan ini merupakan para pembuat keputusan dan strategi militan. Pemerintah Afganistan beranggapan, pertemuan langsung dengan para pemimpin tinggi Taliban akan memuluskan perundingan damai mereka dengan kelompok tersebut di Arab Saudi.

Arab Saudi, Pakistan dan Amerika Serikat adalah tiga negara yang dikenal membantu pemberontakan militan Islam melawan Soviet di Afganistan pada 1980. Setelah perang berakhir, hanya Arab Saudi yang mengakui pemerintahan Taliban di Afganistan. (hp).

Permintaan Layanan Kesehatan Melonjak, ICRC Buka RS Lapangan di Rafah
Ilustrasi ibadah haji.

PPIH Bakal Badalhajikan Jemaah yang Wafat, Begini Kriterianya

Petugas badal haji menandatangani surat pernyataan telah selesai melaksanakan tugas badal haji. PPIH Arab Saudi lalu menerbitkan sertifikat badal haji.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024