AS Ingin Tambah Pengebom, Kapal Selam ke Asia

Kapal selam AS USS Houston
Sumber :
  • Reuters/U.S. Navy/Handout

VIVAnews - Departemen Pertahanan AS (Pentagon) sedang mempertimbangkan penambahan armada pesawat pengebom dan kapal selam serbu ke salah satu pangkalan mereka di Pasifik. Ini merupakan bagian dari rencana baru AS, yang memprioritaskan Asia Pasifik sebagai kepentingan utama keamanan mereka.

Menurut kantor berita Reuters, rencana itu diungkapkan Robert Scher, deputi asisten menteri pertahanan bidang perencanaan. Dia mengemukakan pandangannya dalam rapat dengan para anggota DPR AS di Washington DC Rabu malam waktu setempat.

Scher mengungkapkan bahwa Pentagon sedang menimbang-nimbang untuk mengirim lebih banyak kekuatan di Guam, yang merupakan pangkalan strategis AS di Pasifik bagian barat. Rencana ini sudah direkomendasikan oleh tim independen pengkaji rencana militer AS tingkat regional.

Guam dikenal berperan penting dalam kepentingan militer AS di Asia Pasifik. Pada Perang Vietnam, Guam menjadi pangkalan bagi armada pesawat pengebom AS.

Di Pulau itu, Angkatan Udara AS mendirikan Pangkalan Andersen, yang kadangkala menjadi basis bagi sejumlah pesawat pengebom B-52 selama periode tertentu. Angkatan Laut AS juga menepatkan tiga kapal selam serbu di Guam.   

Lembaga pengkaji kebijakan di Washington, CSIS, pekan lalu merekomendasikan penambahan jumlah kapal selam serbu di Guam. Penambahan ini perlu untuk mengantisipasi manuver-manuver China, yang terus mengembangkan kekuatan militernya sehingga menjadi dominan di Asia.

CSIS pun menyarankan AS menempatkan secara permanen 12 unit pengebom B-52 di Guam, ketimbang dirotasi secara berkala ke basis-basis lain. Menurut lembaga itu, AS dan para mitra dan sekutunya menghadapi ketidakpastian geostrategis yang cukup besar, yaitu bagaimana perkembangan kekuatan dan pengaruh China akan berdampak bagi tatanan dan stabilitas di kawasan.

Menteri Pertahanan Leon Panetta sebelumnya telah menyatakan bakal memprioritaskan kekuatan maritim AS di Asia Pasifik, dari komposisi 50-50 menjadi 60-40. Pentagon belum memberi rincian mengenai penambahan armada militernya di kawasan itu. (adi)

Effort Banget, Begini Proses Lamaran Brandon Salim dan Dhika Himawan yang Penuh Kejutan
Ilustrasi cadangan devisa, utang luar negeri, modal asing, dan devisa hasil ekspor.

BI Catat Modal Asing Kabur dari RI Pekan Keempat April Capai Rp 2,47 Triliun

BI menegaskan, terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024