India Blokir Ratusan Situs Provokator

Contoh tampilan situs yang diblokir
Sumber :
  • ilustrasi

VIVAnews - Pemerintah India memblokir ratusan situs internet dan media sosial yang dinilai menjadi provokator dan menyebarkan ketakutan di tengah masyarakat. Namun, langkah ini dikhawatirkan menjadi alat pemerintah untuk memberangus kebebasan beraspirasi di dunia maya.

Diberitakan Washington Post, Selasa 21 Agustus 2012, sebanyak 250 situs internet, akun Facebook dan Twitter, Google dan Youtube diblokir India pada Senin waktu setempat. Selain itu, pemerintah juga membatasi pengiriman SMS hanya untuk lima orang per harinya.

Situs-situs yang diblokir itu dituduh pemerintah sudah dijadikan sebagai alat provokasi, menyebar kebencian, rumor dan memicu kekerasan, terutama dalam beberapa minggu terakhir di wilayah utara India, tepatnya di negara bagian Karnataka, Tamil Nadu dan Maharashtra.

Di antara provokasi yang dilakukan adalah penayangan video kekerasan terhadap Muslim di wilayah Assam. Padahal, menurut pemerintah India, video itu adalah kekerasan terhadap Muslim di Rohingya, Myanmar. Cuplikan ini lantas menyebar dan memicu kerusuhan di pemukiman Muslim di Mumbai pekan lalu.

Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Penistaan Agama Terkuak, Ternyata Buat Cari Endorse

Beberapa situs juga memperingatkan akan adanya serangan dari kelompok militan Muslim. Akibatnya, ribuan warga di utara India memilih eksodus besar-besaran ke wilayah yang dirasa aman. Rumor penyerangan tidak terbukti.

Menteri Dalam Negeri R. K. Singh mengatakan bahwa beberapa situs ini berasal dari Pakistan. Mendagri Pakistan Rehman Malik membantah tuduhan tersebut. Malik meminta India memberikan bukti jika memang benar Pakistan yang menjadi provokator.

Beberapa analis menyetujui pemblokiran karena menilai situs-situs itu mengancam keamanan publik. Namun, beberapa aktivis menyayangkan langkah India tersebut. Mereka mengatakan, langkah ini akan menjadi preseden bagi India untuk memberangus aspirasi di dunia maya.

"Saya takut situasi seperti ini akan mempengaruhi kebebasan berbicara di dunia online. Sejarahnya, kepentingan keamanan nasional dapat mematahkan kepentingan kebebasan berbicara," kata Apar Gupta, pengacara untuk kebebasan berbicara di internet.

India memiliki pengguna internet terbesar ketiga di dunia dengan lebih dari 100 juta orang. Laporan terbaru menunjukkan, setiap empat menit warga India membuka jejaring sosial. India juga tidak akur dengan Google, Yahoo dan Facebook. Pasalnya, pemerintah India ingin menerapkan sensor yang ketat di situs-situs internet tersebut.

Rizky Nazar

Bantah Selingkuh, Rizky Nazar Tantang Netizen Buktikan Video Ciuman dengan Salshabilla Adriani

Kabar dugaan perselingkuhan Rizky Nazar dan Salshabilla Adriani menghebohkan publik hingga menjadi trending topik di media sosial. Bagaimana tidak, banyak netizen geram.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024