- Suhaib Salem / Reuters
VIVAnews - Moammar Khadafi memang telah tewas pada Oktober tahun lalu, namun para pendukungnya masih terus melakukan perlawanan di Libya. Beberapa penyerangan dan peledakan dilakukan oleh militan pro-Khadafi ini untuk merusak stabilitas negara.
Dilaporkan al-Jazeera, Jumat 24 Agustus 2012, Kementerian Dalam Negeri Libya berhasil menggerebek sarang militan ini dan menyita persenjataan mereka. Dilaporkan, lebih dari 100 tank berhasil diamankan dari markas para loyalis Khadafi ini.
"Lebih dari 100 tank dan 26 peluncur rudal disita dari para militan," kara juru bicara Komite Pertahanan Tinggi Libya, Abdelmonem al-Horr.
Horr mengatakan bahwa kelompok militan tersebut bernama Katibat al-Aqfiya atau Brigade Iman. Kelompok ini juga dikenal dengan nama Brigade Mujahid Moammar Khadafi. Mereka mengaku tentara revolusi yang memperjuangkan kemerdekaan Libya.
"Dulu kita yakin bahwa Katibat mempertahankan Libya dan revolusi, tapi yang terjadi justru sebaliknya," kata Horr.
Kelompok ini diduga berada di balik dua bom mobil di Tripoli pada pagi buta di hari pertama Idul Fitri. Dua orang dilaporkan tewas dan empat lainnya terluka. Sebelumnya, kelompok ini Juni lalu juga menyerbu bandara Tripoli yang menyebabkan penerbangan tertunda beberapa jam.
Rabu lalu, tentara Libya berhasil menemukan lokasi persembunyian militan di sebuah barak di Souk al-Ahad dekat Tarhuna, sekitar 60km tenggara Tripoli. Dalam penyerbuan, seorang tewas dan delapan terluka. Pemimpin militan, Khaled Ibrahim Krid, berhasil ditangkap. (eh)
5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
Lima orang kembali ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan atau IUP PT Timah Tbk 2015-2022. Tiga ditahan
