Sumber :
VIVAnews -
Sistem dan metode penyamaran anggota agen rahasia Inggris akhirnya terbongkar setelah puluhan tahun tersimpan rapat-rapat. Dalam penyelidikan sebuah kantor berita di negara tersebut, terungkap bahwa para agen mencuri identitas bayi-bayi yang telah meninggal sebagai profil baru dalam penyamaran.
Menurut hasil penyelidikan oleh
The Guardian
yang dipublikasikan, Minggu 3 Februari 2013, Kepolisian Metropolitan Inggris atau yang dikenal dengan Scotland Yard telah mencuri sedikitnya 80 identitas bayi yang telah mati.
Baca Juga :
Kemenparekraf Kick Off Fase Bootcamp Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024, Diawali Dua Kota Ini
Agen lainnya mengaku telah menggunakan identitas seorang bocah berusia empat tahun. Agen ketiga, mengaku memakai identitas bocah yang meninggal akibat kecelakaan mobil selama bertahun-tahun. Dia mengatakan, cara ini dulu digunakan oleh Stasi, polisi rahasia Jerman Timur.
Diperkirakan, ada 80 anak yang telah dicuri identitasnya antara tahun 1968-1994. Namun diduga masih banyak lagi pencurian identitas yang belum terdata.
Biasanya, penyamaran dilakukan agen untuk menyusup ke organisasi-organisasi demonstran dan aktivis. Di antaranya adalah organisasi anti-kapitalis, pecinta binatang, dan aktivis sayap kanan.
Praktik ini telah menjadi rahasia umum namun baru terbukti sekarang. Sebelumnya, metode ini diadaptasi oleh penulis Frederick Forsyth dalam novelnya, Day of The Jackal.
Penyamaran para agen bukannya tanpa masalah. Berbagai penyelidikan telah dilakukan sejak tahun 2011, saat agen Mark Kennedy, seorang agen rahasia, ditangkap karena meniduri beberapa wanita saat dalam penyamaran. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Agen lainnya mengaku telah menggunakan identitas seorang bocah berusia empat tahun. Agen ketiga, mengaku memakai identitas bocah yang meninggal akibat kecelakaan mobil selama bertahun-tahun. Dia mengatakan, cara ini dulu digunakan oleh Stasi, polisi rahasia Jerman Timur.