-
VIVAnews - Stasiun radio Voice of America (VOA) memprotes atas gangguan baru siaran berbahasa Inggris mereka di China. Direktur VOA David Ensor mengutuk intervensi tersebut.
Badan penyiaran pemerintah Amerika itu sedang bekerjasama dengan para ahli untuk menentukan dimana sumber gangguan sebenarnya. "Arus informasi yang bebas merupakan hak universal dan VOA akan terus menyediakan informasi yang akurat dan seimbang pada platform yang dapat mencapai para pendengar di daerah-daerah yang disensor," kata Ensor dalam keterangan pers, Rabu 27 Februari 2013.
VOA, yang didanai pemerintah Amerika, bukan satu-satunya korban gangguan siaran di China. Pekan ini, BBC melaporkan gelombang pendek siaran radio bahasa Inggrisnya juga diganggu di China.Meskipun belum mengetahui siapa yang ada di balik gangguan itu, BBC menyatakan bahwa "Upaya-upaya luar biasa dan terencana ini merupakan indikasi dilakukan oleh negara yang kaya sumber daya seperti China.”
Tim teknik siaran VOA mengatakan siaran Radio Australia juga diganggu. Meskipun siaran bahasa China VOA kerap diganggu, tim teknik VOA di markas Washington mengatakan, siaran bahasa Inggris biasanya tidak diganggu di China.Mereka mengetahui soal gangguan program siaran bahasa Inggris ini sekitar satu bulan lalu. Tampaknya, kata VOA, gangguan ini menggunakan teknologi baru.
Selama puluhan tahun, banyak negara yang mengganggu siaran VOA dengan berbagai metode, khususnya semasa Perang Dingin. Saat itu, VOA melakukan siaran secara luas ke Uni Sovyet dan negara-negara lain di bawah kekuasaan komunis.Lihat Juga
-
Ratusan Dayak National Union Sarawak Temui Gubernur Kalimantan Barat
-
eSport SEA Games 2019, Indonesia Melempem Lawan Thailand
-
-
Dituntut Penjara Seumur Hidup, Zul Zivilia: Ini Takdir
-
Jokowi Setuju Koruptor Dihukum Mati, KPK Tunggu Diterapkan
-
Trio Ikan Asin Tolak Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
-
Royke Tumilaar Dirut Baru, Kartika Wirjoatmodjo Komut Bank Mandiri
Kini siaran televisi satelit ke Iran juga kerap diganggu, demikian pula siaran VOA ke Ethiopia. (ren)
-