Dihujani Tembakan, Pelaku Bom Boston Ternyata Tak Bersenjata

Lokasi penangkapan pelaku bom boston
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson
VIVAnews -
Dzhokhar Tsarnaev, pelaku pengeboman Boston ternyata tidak memiliki senjata api saat ditangkap polisi di persembunyiannya. Namun, polisi menghujaninya pemuda ini dengan peluru sehingga terdengar oleh para warga dan wartawan seperti terjadi baku tembak.


Diberitakan
Washington Post
, Kamis 25 April 2013, hal ini diungkapkan oleh beberapa orang polisi yang bertugas di lokasi. Sementara itu FBI menolak membahas apa yang memicu penembakan brutal tersebut.


Seorang di antara polisi kepada Washington Post mengatakan, aparat saat itu khawatir pelaku membawa senjata atau peledak sehingga menembakinya. Selain itu, kata dia, aparat terlalu bersemangat ingin menangkapnya hidup-hidup untuk ditanyai.


Polisi lainnya mengatakan, walaupun polisi tidak yakin apakah dia bersenjata atau tidak, tembakan dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban dari pihak mereka.


Head to Head Skuad Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024
Selama 30 menit, Dzhokhar dikepung dan ditembaki di persembunyiannya, di dalam sebuah perahu boat milik warga. Polisi yang lain menggambarkan situasi saat itu sangat tegang, seperti sedang perang.

5 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jika Anda Akan Beribadah di Tanah Suci

Hujan peluru bisa dilihat pada puluhan lubang di perahu boat tersebut. Dzhokhar tertangkap dengan bersimbah darah. Peluru menancap di tenggorokannya, membuatnya tidak bisa berbicara walaupun kondisinya sudah stabil.
Tak Punya Duit Buat Open BO, Pedagang Siomay Kalap Curi 675 Celana Dalam Wanita


Pasukan yang ada saat itu terdiri dari FBI, polisi lokal Watertown, Polisi Transit dan Polisi negara bagian Massachusetts. Pihak FBI membenarkan tindakan polisi ini dengan mengatakan bahwa mereka berhadapan dengan orang yang berbahaya, yang sebelumnya memiliki senjata danĀ  peledak.


"Penegak hukum berada di posisi yang sangat berbahaya. Mereka berhadapan dengan seseorang yang meledakkan bom di Boston Marathon. Bukan itu saja, mereka juga membajak mobil, menembaki polisi, dan melempari peledak," kata juru bicara FBI, Paul Bresson.


"Berdasarkan faktor-faktor ini, kenyataan bahwa dia bisa bisa ditangkap hidup-hidup adalah hasil yang luar biasa," lanjutnya lagi.


Dzhokhar mengaku bahwa dia dicuci otaknya oleh kakaknya, Tamerlan. Dia didakwa atas penggunaan senjata pemusnah massal dan perusakan properti. Di bawah kendali pengadilan federal, dia terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya