Al-Qaeda Gunakan Pesawat Mainan untuk Jatuhkan Bom Kimia

Pesawat mainan yang akan digunakan untuk mengebom Pentagon dan Capitol.
Sumber :
  • REUTERS/U.S. Department of Justice/Handout
VIVAnews -
Aparat di Irak berhasil menggagalkan rencana pengeboman dengan senjata kimia oleh jaringan al-Qaeda. Diduga, kelompok teroris ini akan menjatuhkan senjata kimia tersebut dengan menggunakan pesawat mainan.


Diberitakan
BBC
, Minggu 2 Juni 2013, lima orang tersangka tertangkap dalam penggerebekan di tiga tempat produksi senjata kimia di Irak. Intelijen militer Irak telah mengawasi kegiatan mereka selama tiga bulan.

Momen Mahfud MD, Ketua MA hingga Ketua THN Amin Baca Puisi di Halal Bihalal IKA UII

Dalam tiga tempat produksi itu ditemukan berbagai bahan pembuat senjata kimia, di antaranya adalah sarin dan gas mustard. Senjata-senjata kimia ini sebagian akan dikirimkan ke jaringan al-Qaeda di Eropa dan Amerika Utara.
Nobar Piala Asia U-23 Diwarnai Aksi Lempar Botol di Tangerang, Kapolres Turun Tangan


Tiga BUMN Ini Kolaborasi Perluas Layanan Pengujian Berstandar Internasional
Sebuah pesawat mainan dengan remote control juga ditemukan di lokasi. Juru Bicara Kementerian Pertahanan Iral Mohammed al-Askari mengatakan dengan benda ini, para teroris mampu menjatuhkan bom kimia dari jarak aman, sekitar 1,5 kilometer.

Kelima tersangka mengaku bahwa mereka menerima perintah dari atasan mereka di luar negeri. Kegiatan mereka tercium berkat kerja sama Irak dengan agen intelijen asing.


Senjata kimia diyakini telah digunakan al-Qaeda antara Oktober 2006 hingga Juni 2007 di Irak. Sebanyak 16 bom chlorine digunakan dalam serangan tersebut. Bom Chlorine memang tidak mematikan, namun ratusan orang dilarikan ke rumah sakit akibat menghirupnya.


Penggunaan senjata kimia ini telah diakui sendiri oleh mendiang Osama bin Laden dalam suratnya, lima hari sebelum terbunuh di Pakistan. Dalam surat itu, dia meminta anggota al-Qaeda di Yaman yang menggunakan senjata kimia untuk "berhati-hati ketika menggunakannya tanpa memperhatikan seluruh aspek, termasuk politik dan reaksi media." (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya