Darah Tumpah di Suriah, Warga Damaskus Asyik Clubbing

Situasi di kota Homs, Suriah
Sumber :
  • REUTERS/Yazan Homsy

VIVAnews - Seratus ribu orang meregang nyawa di berbagai wilayah di Suriah, tidak peduli wanita atau anak-anak. Darah terus tumpah pada pertempuran antara rezim Bashar al-Assad dan pejuang Suriah. Lebih dari 1,7 juta warga Suriah tinggal di pengungsian, kelaparan dan kedinginan.

Itulah gambaran umum yang terjadi di Suriah. Namun, kisah menyedihkan ini tidak dialami oleh warga di Damaskus, ibukota Suriah, yang terletak hanya beberapa kilometer dari medan perang. Di sini, warga pendukung Assad hidup enak, menghabiskan hari-hari mereka dengan berdansa, clubbing, dan bersenda gurau.

Hal ini terlihat dalam berbagai foto yang diunggah di laman Daily Mail pekan ini. Diwawancara, mereka mengaku menghabiskan waktu di klub malam karena jenuh dengan peperangan di negaranya.

"Saya datang kemari untuk merasakan perubahan suasana. Di sini ada kegembiraan. Saya hanya ingin hidup dan tidak ingin lagi mendengarkan berita buruk," kata seorang penjual mobil, Mohammad, 25, di sebuah klub malam di wilayah Shaalan, Damaskus.

Seorang penyanyi di klub malam itu mengaku tidak takut hantaman roket pejuang. Karena menurutnya, warga Damaskus telah dilindungi tentara Suriah.

"Jangan tanya saya bagaimana atau kenapa. Tentara militerlah yang melindungi kami. Hormat kami untuk Jenderal Maher," ujar si penyanyi tersebut. Dia bahkan disinyalir berada di balik penyerangan senjata kimia di Ghouta, pinggiran Damaskus, yang menewaskan 1.700 orang.

Selain klub malam, warga di Damaskus juga masih menjalani kehidupan normal mereka. Toko-toko, kafe, dan pusat bisnis di ibukota Suriah masih tetap buka seperti biasa. Anak-anak di kota ini juga bisa bersekolah dengan tenang.

Terpopuler: Alasan Ibu Teuku Ryan Tak Beri Restu Nikahi Ria Ricis, Vicky Prasetyo Dilarikan ke RS

Tempat yang ramai dikunjungi lainnya adalah tempat karaoke dan klub dansa salsa di sebuah hotel di Damaskus. Sebanyak 200 pasangan bertemu di Kamis untuk berlatih tarian Amerika Latin ini.

Salah seorang peserta, Fadi, pegawai di kantor PBB, mengatakan bahwa dia senang menari dan mengeluarkan energi negatif dalam tubuhnya. Lain dengan Mayss, yang berprofesi sebagai asisten pribadi seorang direktur perusahaan telekomunikasi.

"Sebelum perang dimulai, warga Suriah tidak terlalu aktif. Kini, kami dapat memahami bahwa hidup begitu pendek dan harus kami jalani sepenuhnya," kata Mayss.

Pemandangan ini kontras dengan wilayah-wilayah di luar Damaskus, seperti Hom dan Aleppo. Dua wilayah ini hancur lebur dihantam roket udara dan darat rezim Assad. Warga hidup ketakutan, kehidupan normal bagi mereka hanya mimpi di siang bolong.

Menurut laporan PBB, korban tewas telah mencapai 100.000 orang dan akan bertambah jika konflik yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun ini tidak segera usai. Serangan bulan lalu di Ghouta setidaknya perang di negara ini. (eh)

Apindo Usul di Kabinet Prabowo-Gibran Ada Kementerian Perumahan dan Perkotaan
Kondisi wilayah yang terdampak banjir di Kabupaten OKU, Sumatera Selatan.

Banjir di OKU Sumsel Rendam 10 Kelurahan, 1 Jembatan Gantung Putus dan 1.695 KK Terdampak

Ketinggian debit air banjir berkisar 60 sampai 200 cm.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024