Sumber :
VIVAnews -
Seorang bocah yang baru berusia 12 tahun di Kanada dituduh telah membobol dan mencuri data di situs pemerintah dan polisi tahun lalu. Data ini kemudian ditukar dengan video game oleh sebuah kelompok hacker.
Diberitakan
News.com.au
, Senin 28 Oktober 2013, bocah yang tidak disebutkan namanya dari Montreal ini menciptakan kekacauan pada kedua situs itu pada demonstrasi mahasiswa 2012 lalu. Menurut
Toronto Sun
, akibat ulah bocah ini, pemerintah merugi US$60.000, lebih dari Rp660 juta.
Bocah kelas lima SD ini mengaku bekerja untuk kelompok hacker Anonymous. Namun dia tidak memiliki motif politik apapun, hanya ingin menukar data yang didapatnya dengan beberapa judul video game, seperti dilaporkan pengadilan.
Metode lainnya yang digunakannya, dia mengubah informasi sebuah situs dan menjadikannya seolah-olah homepage. Dia juga memanfaatkan celah keamanan di situs itu untuk mengakses server database. Dia juga mengajarkan cara-caranya kepada beberapa orang.
"Dia melihatnya sebagai tantangan, dia baru berusia 12 tahun. Tidak ada tujuan politis," kata pengacaranya. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Dia melihatnya sebagai tantangan, dia baru berusia 12 tahun. Tidak ada tujuan politis," kata pengacaranya. (eh)