Ribuan Orang Hadiri Pemakaman Nelson Mandela

Suasana pemakaman Nelson Mandela di Qunu, Afrika Selatan
Sumber :
  • REUTERS/Elmond Jiyane/GCIS/Handout
VIVAnews -
Prof. DR. Dr. Satyanegara Siap Jadikan FKPU Jababeka Sebagai Research Center Berkelas Dunia
Keharuan menyelimuti pemakaman Nelson Mandela di kampung halamannya, Qunu, hari ini. Ribuan orang sahabat dan kerabat turut menghantarkan tokoh anti-apartheid ini menuju peristirahatannya yang terakhir.

Terpopuler: Epy Kusnandar Rayakan HUT Sebelum Jerat Narkoba Hingga Sosok Pengganti Ammar Zoni

Sebanyak 95 lilin, sesuai dengan usianya, dinyalakan di atas altar tempat peti diletakkan di sebuah tenda besar. Sekitar 4.500 tamu undangan, terdiri dari kerabat dan sahabat, para pemimpin Afrika, selebriti dunia dan mantan tahanan politik Afsel. Terlihat Pangeran Charles dari Inggris dan presenter Oprah Winfrey di antara yang hadir.
9 Negara Ini Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Salah Satunya Tetangga RI


Di luar, warga menarikan dansa perpisahan, berbelasungkawa sekaligus merayakan kehidupan Mandela. Peti mati dibalut bendera Afrika Selatan diusung. Lagu kebangsaan "Nkosi Sikelel' iAfrika" yang artinya "Tuhan Memberkati Afrika" diperdengarkan.


Meriam di sisi bukit terdengar berdentum 21 kali, bergaung di desa lembah itu. Berdiri di samping peti matinya, cucu sekaligus pewarisnya, Mandla, dan Presiden Afsel Jacob Zuma.


"Hari ini menandai akhir dari sebuah perjalanan yang menakjubkan yang dimulai 95 tahun yang lalu. Ini adalah akhir dari 95 tahun kejayaan dari seorang pejuang kebebasan. Titik harapan bagi mereka yang berjuang demi keadilan dan tata dunia yang setara," kata Zuma dalam pidatonya.


Pemakaman kali ini mengakhiri 10 hari berduka nasional bagi Mandela. Sebelum jasadnya diterbangkan ke Qunu Sabtu kemarin, Mandela disemayamkan di Gedung Serikat Pretoria selama tiga hari.


Lebih dari 100.000 orang memberikan penghormatan terakhirnya di persemayaman Mandela tersebut. Di gedung di Pretoria ini pula 19 tahun lalu, Mandela diambil sumpah menjadi presiden, sekaligus menghancurkan sistem apartheid di Afsel. Sebelumnya, Mandela menghabiskan 27 tahun di penjara.


Jasadnya di Qunu disambut dengan meriah oleh warga desa kecil tersebut. "Setelah melalui masa panjang kehidupan dan kepedihan, sekarang dia bisa beristirahat. Tugasnya telah selesai," kata seorang nenek di Qunu, Victoria Ntsingo.


Walaupun dia telah merasakan kemewahan bertemu dengan raja dan presiden dari berbagai negara, namun Mandela tidak melupakan kampung halamannya. Dalam berbagai kesempatan, dia selalu mengenang masa kecilnya menggembala sapi dan kambing di desa lembang yang tenang, Qunu.


"Dia meyakini, di sinilah dia seharusnya berada," kata putrinya, Maki Mandela.


Kematian Mandela juga meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat dunia. Bentuk duka cita disampaikan warga Inggris dengan menaruh karangan bunga di bawah patung Mandela di Parliament Square, London.
Penghormatan warga Inggris bisa disaksikan di galeri foto VIVAnews di
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya