Sumber :
- REUTERS/David Furst/Files
VIVAnews -
Mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon telah delapan tahun dalam kondisi koma di rumah sakit di Tel Aviv. Kondisinya dilaporkan memburuk, banyak yang memprediksi usianya tidak akan lama lagi.
Diberitakan
Telegraph
, Amir Marom, dokter yang merawat Sharon pada Rabu 1 Januari 2014 mengatakan bahwa kondisi pria 85 tahun itu mengalami penurunan drastis dalam beberapa hari terakhir. Marom tidak menjelaskan lebih rinci kondisi Sharon.
Sejak koma akibat stroke tahun 2006 lalu, Sharon dirawat di rumah sakit Tel Hashomer. Dia dalam keadaan
vegetative
atau lumpuh total, terhubung dengan alat bantu pernafasan. Keluarganya mengatakan, Sharon kerap membuka matanya dan menggerakkan jari-jarinya.
Baca Juga :
Kemenparekraf Kick Off Fase Bootcamp Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024, Diawali Dua Kota Ini
Sharon pertama kali menderita stroke ringan pada Desember 2005 dan mengalami pembengkakan otak akibat penyumbatan aliran darah pada 4 Januari 2006. Dia sempat dirawat beberapa bulan di rumah sakit Yerusalem sebelum dikirim ke Tel Aviv.
Menjabat PM Israel sejak 2001, Sharon dijuluki "the bulldozer" karena kerap menggusur rumah-rumah warga Palestina yang wilayahnya dicaplok untuk dibangun permukiman Yahudi. Politisi sekaligus jenderal militer ini dikenal akan taktiknya yang keras dan kontroversial.
Salah satu keputusannya yang banyak ditentang kelompok konservatif di Israel adalah penarikan tentara Israel dan para permukim Yahudi dari Jalur Gaza pertengahan 2005 lalu. Keputusannya ini mengakhiri kendali militer Israel terhadap Gaza selama 38 tahun. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sharon pertama kali menderita stroke ringan pada Desember 2005 dan mengalami pembengkakan otak akibat penyumbatan aliran darah pada 4 Januari 2006. Dia sempat dirawat beberapa bulan di rumah sakit Yerusalem sebelum dikirim ke Tel Aviv.