AS Hentikan Kerja Sama Militer dengan Rusia

Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sumber :
  • REUTERS/Kevin Lamarque
VIVAnews -
Pemerintah Amerika Serikat menghentikan kerja sama militer dengan Rusia, menyusul invasi tentara Kremlin ke wilayah Crimea. Penghentian kerja sama ini sesuai dengan ancaman AS agar Rusia menarik pasukannya dari wilayah otonomi Ukraina tersebut.


Diberitakan
Reuters
, pengumuman ini disampaikan Pentagon pada Senin, 3 Maret 2014. Dalam pernyataannya, Pentagon mengatakan bahwa termasuk yang dihentikan adalah kerja sama latihan militer maupun pertemuan para pejabatnya.

Jangan Kaget, Motor Listrik Mirip Vespa 946 di PEVS 2024 Ini Cuma Rp13 Jutaan

"Kami menyerukan Rusia untuk menurunkan tensi krisis di Ukraina dan bagi tentara Rusia di Crimea untuk kembali ke pangkalan mereka," kata juru bicara Pentagon, Laksamana Muda John Kirby.
Lab Sentul Beli Bahan Baku Sinte dari China, Transaksinya Pakai Kripto


Hard Gumay Ramal Artis Inisial A Tertangkap Kasus Narkoba Agustus 2024
Selain itu Pentagon mengatakan bahwa AS juga tengah mempertimbangkan menjatuhkan sanksi ekonomi dan diplomatik kepada Rusia. Selain hubungan militer, AS juga telah membatalkan pertemuan investasi dan dagang dengan negara yang dipimpin Vladimir Putin itu.

Langkah ini diambil AS setelah Rusia menurunkan pasukannya di Crimea, diperkirakan jumlahnya mencapai . Pasukan Rusia dilaporkan mengepung kantor pemerintahan dan pangkalan militer. Perintah pengepungan datang setelah ketegangan di Kiev berujung pada lengsernya presiden Ukraina pro-Rusia Viktor Yanukovich.


Presiden AS Barack Obama mengecam campur tangan Rusia dalam urusan dalam negeri Ukraina dengan mengatakannya "berada di sisi sejarah yang salah". Kecaman juga berdatangan dari negara-negara Eropa.


Kendati kecaman dari banyak pihak, namun Putin tetap bergeming. Rusia menambah kekuatannya di Crimea. Putin bahkan memerintahkan para tentara untuk kembali ke pangkalan mereka jika sudah selesai latihan.


Namun ketegangan ini disinyalir tidak akan sampai memicu agresi militer antara Rusia dan negara-negara Barat. Kirby membantah sinyalemen yang mengatakan bahwa perang akan pecah dan AS mulai mengirimkan kapal perang ke Laut Hitam.


"Beberapa media berspekulasi adanya kemungkinan pergerakan kapal ke wilayah itu. Tidak ada perubahan posisi militer kami di Eropa dan Mediterania," kata Kirby. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya