Sumber :
- REUTERS/Mohammad Shoib
VIVAnews -
Pemilihan umum di Afganistan diwarnai teror dari kelompok pemberontak Taliban. Warga ditakut-takuti agar tidak datang ke tempat pemungutan suara. Sebanyak 11 orang warga dilaporkan dipotong ujung jari telunjuknya karena ikut pemilu oleh Taliban.
Diberitakan
BBC
, Minggu 15 Juni 2014, insiden ini terjadi di Provinsi Herat, seperti dilaporkan juru bicara polisi Raoud Ahamdi. Dalam foto
Reuters
, mereka yang dipotong ujung jarinya tengah berada di rumah sakit dengan tangan terbungkus perban.
Pemilu yang berlangsung Sabtu kemarin di Afganistan memang dihantui teror Taliban. Kelompok separatis ini mengancam warga agar tidak ikut dalam pemilihan. Kendati demikian, menurut Komisi Pemilihan Independen, lebih dari tujuh juta warga Afganistan memilih atau sekitar 60 persen dari peserta pemilu.
Misi Bantauan PBB untuk Afganistan mengutuk pemotongan jari di Herat itu. "Seperti jutaan rakyat lainnya, warga Afganistan ini menegakkan hak-hak dasar mereka untuk menentukan masa depan negara melalui pemilu, bukan lewat kekerasan dan intimidasi," kata Jan Kubis, perwakilan khusus PBB.
Dengan pemilu itu, lanjut Kubis, warga Afganistan telah mengalahkan kelompok yang menebar teror dan kekerasan.
Pemilihan umum akhir pekan lalu untuk memilih presiden baru negara itu. Ada dua kandidat, pertama adalah mantan perdana menteri Abdullah Abdullah dan mantan menteri keuangan Ashraf Ghani Ahmadzai.
Baca Juga :
Dewas KPK Ungkap Penyalahgunaan Wewenang Nurul Ghufron: Diminta Mutasi PNS Kementan ke Jawa
Mengenal Tantrum Manipulatif dan Tantrum Frustasi pada Anak, Para Orang Tua Harus Tahu
Orang tua tidak perlu khawatir karena tantrum anak adalah hal yang wajar. Orang tua dapat mengatasi tantrum anak dengan benar melalui identifikasi jenis tantrum.
VIVA.co.id
28 April 2024
Baca Juga :