Sumber :
- REUTERS/Reuters TV/Pool
VIVAnews
– Edward J. Snowden kembali mengajukan suaka kepada pemerintah Rusia.
Dailymail
, Selasa 1 Juli 2014, yang mengutip harian
Moscow Times
menyebut Snowden telah mengajukan permohonan suaka ke Layanan Migrasi Federal untuk memperpanjang tinggalnya di Rusia selama satu tahun.
Permohonan suaka ini diajukan Snowden tepat satu bulan sebelum masa suakanya berakhir. Apabila permohonan suaka kedua ini dikabulkan lagi oleh pemerintah Rusia seperti yang pertama, maka Snowden berhak untuk tinggal setahun lagi di Negeri Beruang Merah.
Snowden membongkar kejahatan pemerintah AS dari Hong Kong.
Wall Street Journal
melaporkan, mantan teknisi CIA itu tidak memberikan 200 ribu dokumen rahasia kepada jurnalis harian
The Guardian
Gleen Greenwald dan pembuat film Laura Poitras di Hotel Mira seperti yang selama ini diberitakan.
Sebelum tiba di Hong Kong, Snowden telah mengontak perwakilan WikiLeaks pada 12 Juni 2013. Selama berada di Hong Kong, Snowden tinggal di sebuah rumah persembunyian milik seorang penduduk kota Hong Kong yang dikenal perwakilan WikiLeaks tersebut.
Pria berusia 31 tahun itu membantah pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengatakan dia sempat bertemu dengan salah satu diplomat Rusia di Hong Kong.
Sebelum ke Rusia, Snowden mengatakan ingin mencari suaka ke beberapa negara termasuk Brasil. Tetapi, Menteri Luar Negeri Brasil Luiz Alberto Figueiredo menyatakan tidak pernah menerima pengajuan suaka dari Snowden.
Kini, harapan Snowden untuk keluar dari Rusia agak sulit terwujud karena pemerintah AS keburu mencabut paspornya.
Snowden tiba di Bandara Internasional Moskow pada 23 Juni 2013 dan mendapat suaka dari Rusia pada Agustus. Akibat pemberian suaka oleh pemerintah Rusia itu, hubungan AS dengan Rusia memburuk. Presiden AS Barack Obama sampai membatalkan pertemuan bilateralnya dengan Putin tahun lalu. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Snowden membongkar kejahatan pemerintah AS dari Hong Kong.
